Duet Anies-Muhaimin Mencuat, SBY Sebut Ada Musang Berbulu Domba
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. -Screemshot YouTube Partai Demokrat-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat banyak pesan dari kader maupun non kader Partai Demokrat. Bahkan salah satu pesan itu mengutip peribahasa Bagai Musang Berbulu Domba untuk menggambarkan pengkhianatan yang dirasakan Partai Demokrat.
"Musang berbulu domba itu di depan terlihat manis, lembut, tapi kalau kita lengah akan dimakan dan dicaplok sampai habis. Tafsirnya kita ditelikung seperti peribahasa ini,'' kata SBY saat memimpin emergency meeting Majelis Tinggi Partai Demokrat di rumahnya, Puri Cikeas Indah, Kabupaten Bogor.
SBY memang tidak langsung menyebut bahwa yang dimaksud musang berbulu domba itu adalah Anies. Namun kalau dikaitkan dengan situasi yang dialami SBY dan Partai Demokrat saat ini, tentu yang mendengar akan mengaitkan dengan Anies Baswedan dan Partai NasDem.
BACA JUGA:SBY Ajak Kader Demokrat Bersyukur Meski Sakit Hati Kepada Anies dan NAsdem
SBY mengatakan, ia tidak menyangka sama sekali dikhianati oleh Capres Anies Baswedan dan Partai NasDem. Sebab, sudah setahun Partai Demokrat bergandengan dengan Partai Nasdem dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan.
"Sebetulnya saya tidak naif. Saya juga mengerti politik. Pernah menjadi capres, pernah membangun koalisi. Tidak pernah saya merasakan seperti tiga hari yang lalu. Politik penuh strategi, penuh siasat, taktik, caranya banyak. Tidak menyangka tindakan itu sejauh ini. Melebihi batas kepatutan etika moral dan politik," kata SBY.
SBY mengaku sudah sering diingatkan sahabat-sahabatnya apakah percaya dengan Anies dan Nasdem. Saat itu, kata SBY, ia selalu menjawab bahwa ia percaya. "Kita salah, kita belajar," kata SBY.
Dalam kesempatan itu SBY menceritakan pada 25 Agustus 2023, Anies duduk di ruag perpusatakan di kediamannya. Saat itu Anies menyampaikan bahwa awal September 2023 akan mendeklarasikan koalisi, termasuk capres dan cawapres. Ternyata tiga hari setelah itu terjadi perubahan besar dengan masuknya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
BACA JUGA:Soal Demokrat yang Rawan Hengkang dari Koalisi, Surya Paloh: Kita Hormati
Demokrat, kata SBY, menghadapi masa sulit. Setelah dua tahun berjibaku menghadapi upaya pencaplokan partai oleh Moeldono, Setelah badai itu lewat, kini Demokrat ditelikung oleh Anies Baswedan dan Partai Nasdem. "Tentu saya harus mencari tahu. Why? Orang bisa harus mencari what dan why agar how-nya tepat," kata SBY.
SBY mengaku mendengar informasi adanya upaya menjadikan Pilpres 2024 hanya dua pasangan. Ada juga upaya agar Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) tidak "berlayar". Ada juga informasi bahwa ada upaya menggagalkan pasangan Anies-AHY. "Ternyata benar pasangan Anies-AHY yang hampir matang bisa digagalkan," kata SBY.
SBY juga menceritakan ada menteri yang menawarkan koalisi baru yakni Demokrat, PPP, dan PKS. "Katanya sudah sepengetahuan Pak Lurah," kata SBY. "Katanya semua gerakan, manuver, ada mastermind-nya. Ada dalangnya. Ada persekongkolan untuk menjalankannya,'' kata SBY. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: