Catatan KTT ke-43 ASEAN (4) : Laos Akan Pimpin ASEAN, Jokowi Optimistis Jadi Poros Global
Presiden Joko Widodo menyerahkan palu untuk simbol pergantian keketuaan ASEAN kepada PM Laos Sonexay Siphandone.-Sekretariat Presiden RI-
Kedua, penanaman modal asing (PMA) yang berlimpah. Jokowi membeberkan datanya. Bahwa modal yang masuk ke kawasan ASEAN mencapai 17 persen pada 2022.
Ketiga, sekitar 65 persen populasi ASEAN berusia produktif. Populasi produktif ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia.
Dengan kekuatan ini, kata Jokowi, maka ASEAN berpotensi besar menjadi negara kelas menengah atas. "Ini kita harus tepuk tangan karena ini adalah modal besar ASEAN untuk mencapai cita-cita menjadi epicentrum of growth," sambungnya.
Tentu, Jokowi juga berterima kasih atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia pada tahun ini. Jokowi pun telah menyerahkan tongkat keketuaan ASEAN kepada Laos sebagai penerusnya mulai 2024 mendatang.
Presiden Joko Widodo berpidato di sesi penutupan KTT ke-43 ASEAN, Kamis, 7 September 2023.-Sekretariat Presiden RI-
Mantan gubernur DKI Jakarta itu berharap kolaborasi antarnegara anggota terus diperkuat. Sehingga ASEAN bisa berkontribusi menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua umat manusia.
"Selama pertemuan saya menangkap optimisme dan energi yang positif dari seluruh yang hadir. Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan," terangnya. Ia lantas mengajak para pemimpin ASEAN dan negara mitra. Yakni untuk terus mengukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas.
Sebab, tugas ASEAN memang belum selesai. ASEAN bakal menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global.
Jokowi berharap ASEAN tidak menjadi proksi kekuatan pihak mana pun. Dan ASEAN harus menjadi nakhoda atas kapalnya sendiri. Termasuk dalam menyelesaikan konflik Myanmar.
Dalam keketuaan RI, ASEAN berhasil melakukan 145 pendekatan dengan 70 stakeholder. Ini capaian terbanyak ASEAN sejak kudeta Myanmar pecah 2021 lalu. "Dan kita melihat sudah mulai muncul trust di antara para stakeholder," ucapnya.
Upaya menciptakan perdamaian selalu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh sebab itu, ASEAN bakal terus berjuang guna mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Dan harus terus diperjuangkan bersama-sama. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: