Catatan KTT ke-43 ASEAN (4) : Laos Akan Pimpin ASEAN, Jokowi Optimistis Jadi Poros Global

Catatan KTT ke-43 ASEAN (4) : Laos Akan Pimpin ASEAN, Jokowi Optimistis Jadi Poros Global

Presiden Joko Widodo menyerahkan palu untuk simbol pergantian keketuaan ASEAN kepada PM Laos Sonexay Siphandone.-Sekretariat Presiden RI-

Akhirnya, perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta berakhir, tadi malam, Kamis, 7 Agustus 2023. Pertemuan pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan negara mitra itu sukses digelar selama tiga hari. Sejak Selasa, 5 September 2023 hingga Kamis, 7 September 2023.

KESUKSESAN perhelatan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 115,8 miliar ini juga melibatkan peran masyarakat. Terutama warga DKI Jakarta. Sebab, mereka mau tak mau harus berjibaku dengan kemacetan.

Sejumlah ruas jalan macet terutama di sekitar lokasi KTT ASEAN di Senayan, Jakarta Pusat, sejak Selasa, 5 September 2023. Ada rekayasa lalu lintas.

Kendaraan menumpuk di sepanjang Jalan Mampang Prapatan Raya yang mengarah ke Kuningan. Mobil-mobil hanya bisa melaju 5 km/jam. 

Bahkan juga persimpangan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Kapten Tendean yang mengarah ke Blok M, hingga Kawasan Halim, Cawang, Pancoran.

Tentu, hasil KTT ke-43 ASEAN sesuai harapan. Ada 90 dokumen dan sejumlah kerja sama konkret yang tercipta. Bahkan menghasilkan manfaat ekonomi termasuk 93 proyek senilai USD 38,2 miliar atau sekitar Rp 584,46 triliun (asumsi kurs Rp 15.300 per USD).

"Ini adalah kerja konkret yang bermanfaat untuk rakyat," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta Convention Centre, tadi malam. 

BACA JUGA : Jokowi Canangkan 93 Proyek Senilai Rp 580 Triliun, Kerjasama KTT ASEAN Ke-43

Keputusan yang dihasilkan meliputi sejumlah hal. Pertama, deklarasi east leaders mengenai epicentrum of growth alias semangat menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Kedua, kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Ketiga, percepatan cross border payment and local currency transaction (LCT). 

LCT itu sebagai penguatan stabilitas makro melalui penggunaan mata uang lokal dalam transaksi Indonesia dengan negara mitra. Khususnya yang memiliki potensi besar.

Para pelaku usaha antarnegara mitra bisa menggunakan mata uang lokal masing-masing selama bertransaksi. Sejak 2018, Indonesia sudah menerapkan LCT dengan Malaysia dan Thailand. 

Kemudian Jepang dan Tiongkok menyusul dua tahun berikutnya. Kali ini baru saja ada kesepakatan dengan Singapura dan Korea Selatan.


Fakta-fakta KTT ASEAN di Jakarta.-Grafis: Annisa Salsabila-Harian Disway-

Menurut Jokowi, tema tentang ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang tepat untuk dibahas. Karena ASEAN berpotensi besar menjadi poros global di tengah ketegangan geopolitik dunia. Ini didukung dengan pertumbuhan ekonomi ASEAN di atas rata-rata dunia. 

"Bonus demografi juga ada, stabilitas politik juga terjaga," tandasnya. Setidaknya, saat ini ada tiga kekuatan besar ASEAN yang bisa menjadi modal. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 4,5 persen (yoy) pada 2024 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: