Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa PhD: ”Jadikan Ranking sebagai Outcome, Bukan Output”

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa PhD: ”Jadikan Ranking sebagai Outcome, Bukan Output”

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa PhD menyampaikan pemaparan dari perspektif hubungan Indonesia-Singapura dalam konteks pendidikan. -Igak-

Dalam konteks berbeda misalnya, kampus di Singapura menekankan bentuk dan capaian program secara riil. Bukan hanya dalam konteks penandatanganan MOU atau naskah kerja sama.

"Pelaksanaan program itulah yang akan diatur dalam bentuk implementation agreement atau technical arrangement. Sehingga penekanan kerja sama dan kolaborasi itu jauh lebih fundamental," tambah Satrya. 

Hal ini sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menekankan kolaborasi. Bukan kompetisi. Serta maju bersama bukan maju sendirian.

Prinsip itulah yang sesuai dengan visi program kampus merdeka dengan spirit kolaborasi yang menjadi kunci pelaksanaan program kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi. 
Foto bersama sekitar 125 akademisi, periset dan mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia yang berkumpul dan berdiskusi dalam konferensi. -Igak-

Konferesi Inace ini merupakan program kolaborasi antara Universitas Airlangga dan University of Malaya yang dilaksanakan rutin setiap tahun dengan mengundang belasan akademisi serta policy maker. Untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dalam tema dan fokus tertentu.

Dalam acara itu, sekitar 125 akademisi, periset dan mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia berkumpul dan berdiskusi. Konferensi ini menampilkan beragam hasil penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat dari para akademisi di Malaysia dan Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: