Hong Kong Terendam karena Dilanda Hujan Terderas Sejak 140 Tahun Silam
MOBIL MENERJANG BANJIR di kawasan Lantau Island, Hong Kong, Jumat, 8 September 2023.-PETER PARKS-AFP-
BEBERAPA sudut kota terasa mati. Jalan sepi. Pertokoan melompong. Sekolah tutup. Stasiun kereta bawah tanah tak beroperasi. Yang ada hanyalah genangan. Banjir.
Ya, itulah yang terjadi di Hong Kong, Jumat, 8 September 2023. Kota itu tengah dilanda hujan yang sangat deras. Paling deras yang pernah terjadi di Hong Kong sejak 140 tahun silam.
Tak jauh dari situ, kota Shenzhen, pusat teknologi Tiongkok, juga diguyur hujan terderas sejak 1952.
Hujan itu sudah menyambangi Hong Kong sejak Kamis malam, 7 September 2023. Dan dalam satu jam, menjelang tengah malam, ia sudah mencapai titik terderas. Yakni, 158,1 milimeter. Tertinggi sejak Hong Kong mencatat curah hujan pada 1884.
Dampaknya pun langsung terasa di seluruh penjuru kota. Hospital Authority melaporkan bahwa setidaknya 110 orang harus opname. Dan empat di antaranya dalam kondisi kritis.
BACA JUGA : Badai Super Saola Ancam Hong Kong-Tiongkok
Salah satu kejadian yang cukup tragis adalah ditemukannya seorang pria yang tak sadarkan diri di lepas pantai bagian barat Hong Kong. Ia dinyatakan meninggal di rumah sakit. Memang, penyebab kematiannya masih diselidiki. Tetapi, kuat dugaannya karena terkena banjir.
Hong Kong pun mengeluarkan peringatan kategori hitam. Inilah strata peringatan tertinggi terkait hujan badai. Peringatan itu bertahan selama 16 jam. Rekor.
Meski hujan sudah reda pada Jumat, 8 September 2023, dampaknya masih terasa. Bahkan hingga beberapa hari ke depan.
BANJIR MENGGENANG di dalam sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, 8 September 2023.-BERTHA WANG-AFP-
Banyak warga berjibaku dengan banjir di kawasan perumahan mereka. Beberapa wilayah, seperti distrik Wong Tai Sin, mengalami banjir parah. Mal tutup. Jalan berubah menjadi sungai.
Pemerintah juga mengeluarkan peringatan kepada warga yang tinggal dekat sungai. Mereka harus waspada dan bersiap evakuasi.
Warga juga diminta menjauhi lereng curam dan tembok penahan longsor. Takut kalau tembok itu tak kuat.
Bursa saham Hong Kong membatalkan semua sesi perdagangan pada Jumat. Sekretaris Pemerintahan Hong Kong Eric Chan, menggambarkan kondisi itu sebagai badai yang datang sekali seabad.
Situasi itu mengingatkan pada bencana taifun Mangkhut yang melanda Hong Kong pada tahun 2018. Ketika itu, kota tersebut mengalami kerugian senilai HKD 470 juta atau sekitar Rp 920 miliar dengan kurs saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: