Drama Musikal Kolosal Perobekan Bendera (1) : Libatkan 1.300 Orang, Lebih Khidmad dengan Orkestra

Drama Musikal Kolosal Perobekan Bendera (1) : Libatkan 1.300 Orang, Lebih Khidmad dengan Orkestra

Detik-detik perobekan bendera merah-putih-biru di puncak Hotel Majapahit.-Boy Slamet-Harian Disway-

Selalu ada yang beda dari perhelatan drama kolosal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit, Surabaya. Termasuk yang digelar Minggu, 17 September 2023. Kali ini berlangsung sore hari dan melibatkan sedikit personel ketimbang tahun lalu. Tetapi, hasilnya justru melebihi harapan harapan.

SUASANA di sepanjang Jalan Tunjungan begitu ramai. Orang-orang lalu lalang dari berbagai kalangan. Muda, tua, anak-anak berjalan kaki dan bersepeda.

Ada pedagang yang menenteng anyaman bambu untuk tembok. Yang lain jalan-jalan bersantai ria. Lagu Surabaya '45 garapan grup musik Dara Puspita mengiringi.

Presiden Soekarno mengeluarkan Maklumat Pemerintah 31 Agustus 1945 tentang Pekik Merdeka. Disiarkan ke seluruh Nusantara. Termasuk melalui dua radio bekupon di utara dan selatan Jalan Tunjungan.

Tiba-tiba ratusan anak-anak kecil berlarian. Mereka menabuh kentongan. Lalu disusul oleh orang-orang Belanda dan tentara bersenjata menaiki mobil jep lawas dipimpin Mr Ploegman.

Puluhan orang-orang Belanda itu berdansa. Bahkan sempat hormat ke bendera Merah Putih Biru di tiang di atas Hotel Majapahit.

Warga Surabaya pun menaruh curiga. Khawatir orang-orang Belanda itu menduduki Surabaya lagi. Sementara Indonesia sudah memerdekakan diri hampir sebulan lamanya.

Kentongan ditabuh makin keras. Warga menggeruduk orang-orang Belanda. Terjadi bentrok fisik. "Wis merdeka kok bendera Londo sek berkibar ae, dukno, Cak," teriak seorang warga sambil berdiri ke Cak Sidik, seorang pengawal Residen Soedirman.

Bentrok pun makin parah. Terdengar bunyi tembakan pistol. Amarah arek-arek Suroboyo memuncak. Mereka bahu-membahu menaiki menara di Hotel Majapahit. 


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin pekik merdeka di depan Hotel Majapahit.-Boy Slamet-Harian Disway-

Bendera Belanda itu diturunkan. Warna biru dirobek lantas dibuang. Bendera tinggal Merah Putih pun dikibarkan kembali. Warga bersorak tambah semangat. Memekikkan Merdeka! 

Residen Soedirman muncul. Memimpin penghormatan kepada Sang Merah Putih. Semua warga pun ikut hormat. Lalu terdengar tembakan lagi. Peluru menyasar ke sisi kiri telinga Cak Hariono di atas Hotel Majapahit.

Semua warga gaduh. Memboyong Cak Hariono ke Rumah Sakit Simpang (CBZ) di Jalan Pemuda. Kusno Wibowo dan Onny Manuhutu yang masih di atas pun tertembak. Keduanya gugur.

BACA JUGA : Ribuan Warga Tumplek Bleg di Tunjungan Demi Refleksi Perobekan Bendera Persembahan Roode Brug dan Surabaya Juang

Cak Sidik dan Cak Hariono membakar semangat arek-arek Suroboyo. Harus rela dan berani berjuang mengisi kemerdekaan. Keduanya bertempur bersama. Sayang, Cak Sidik gugur lebih dulu.

Seluruh adegan itu tersaji begitu epik di Jalan Tunjungan, Minggu, 17 September 2023. Diiringi dengan delapan lagu perjuangan. Tentu pilihan judulnya pun tak serampangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: