Pangeran MBS Beberkan Alasan Arab Saudi Getol Investasi di Olahraga, Tak Peduli Tudingan Sportswashing

Pangeran MBS Beberkan Alasan Arab Saudi Getol Investasi di Olahraga, Tak Peduli Tudingan Sportswashing

Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman tak peduli soal tudingan sportwashing.-Reuters-

HARIAN DISWAY - Pangeran Mahkota Saudi Arabia Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) menyatakan bahwa ia tidak mempedulikan tuduhan sportswashing yang dialamatkan kepadanya. Kerajaan Teluk ini telah dituduh menggunakan investasi dalam olahraga dan acara-acara bergengsi untuk meningkatkan reputasi internasionalnya.

Sportswashing adalah praktik dimana seseorang, kelompok, perusahaan, atau negara memanfaatkan dunia olahraga sebagai alat untuk meningkatkan reputasi mereka.

Ini dapat dilakukan dengan menjadi tuan rumah acara olahraga, mendukung tim olahraga, atau bahkan terlibat secara langsung dalam olahraga itu sendiri.

Ketika digunakan dalam konteks negara, sportswashing seringkali bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia yang buruk.

Sementara itu, dalam tingkat individu atau perusahaan, sportswashing digunakan untuk mengalihkan perhatian dari skandal, kejahatan, atau tindakan yang mencoreng reputasi mereka.

Secara esensial, sportswashing dapat dianggap sebagai salah satu bentuk dari upaya whitewashing reputasi.

Pada tahun lalu, Public Investment Fund (PIF) Saudi Arabia memimpin pengambilalihan klub sepakbola Newcastle United dan meluncurkan turnamen golf LIV Golf.

"Jika sportswashing akan meningkatkan PDB saya sebesar 1%, maka kami akan terus melakukannya," ujar Mohammed Bin Salman.

Dalam wawancara dengan Fox News, ia menambahkan, "Saya tidak peduli dengan istilah tersebut. Saya mendapatkan pertumbuhan PDB sebesar 1% dari olahraga dan saya berharap untuk mendapatkan tambahan 1.5% lagi. Panggil apa pun yang Anda inginkan - kami akan mencapai 1.5% itu," tegasnya.

Meskipun Saudi Arabia telah mendapatkan kritik tajam terkait pelanggaran hak asasi manusia, penindasan hak-hak perempuan, kriminalisasi homoseksualitas, pembatasan kebebasan berbicara, dan perang di Yaman, kerajaan ini berusaha untuk memperbaiki citra internasionalnya.

BACA JUGA:Presiden UEFA Sepelekan Liga Pro Arab Saudi: Bukan Ancaman!

BACA JUGA:Ronaldo, Mane, dan Mahrez Kompak Cetak Gol di Liga Arab Saudi

Kasus pembunuhan Jamal Khashoggi pada tahun 2018, seorang jurnalis Saudi berbasis di AS yang merupakan kritikus pemerintah, sangat merusak reputasi internasional Saudi Arabia.

Pihak aktivis hak asasi manusia berpendapat bahwa pemerintah Saudi menggunakan olahraga sebagai alat untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu reputasi yang sudah lama ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fox news