Presiden UEFA Sepelekan Liga Pro Arab Saudi: Bukan Ancaman!
Presiden UEFA Aleksander Caferin tak menganggap Liga Arab Saudi sebagai ancaman.-BBC Sports-
HARIAN DISWAY - Cristiano Ronaldo pernah bilang begini: Liga Pro Arab Saudi bakal menembus 5 besar liga top dunia. Tak cukup di situ. CR7 juga memprediksi penurunan pamor Liga Inggris. Rupanya pernyataan itu mengganggu para petinggi organisasi sepak bola Eropa: UEFA.
Liga Arab memang berhasil menarik banyak pemain bintang. Selain Ronaldo, mereka juga merekrut Benzema, Neymar, Sadio Mane, hingga eks kapten Liverpool Henderson.
Dalam setahun terakhir, mereka menggelontorkan banyak uang untuk mendapat atensi dunia. Uniknya, kekuatan duit tim merata. Seperti ada kesepakatan di sana: satu tim minimal satu pemain bintang. Dan yang "disabotase" mayoritas berasal dari klub Eropa.
Presiden UEFA Ceferin menyamakan kejadian di Arab seperti Liga Super China (LSC). Menurutnya, cara Arab Saudi melakukan kesalahan yang sama dengan Tiongkok.
"Ini bukan ancaman, kita melihat pendekatan serupa di Tiongkok," ujarnya kepada L'Equipe.
Selebrasi Ronaldo dan skuad Al Nassr usai menang 4-0.-Al Nassr FC-
"Mereka membeli pemain pada akhir karier mereka dengan menawarkan banyak uang. Sepak bola Tiongkok tidak berkembang dan tidak lolos ke Piala Dunia sesudahnya," lanjutnya.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo: Liga Arab Menuju 5 Liga Top Dunia, Liga Inggris Menurun
BACA JUGA:Tak Dipakai MU, Harry Maguire Masuk Skuad Timnas Inggris
" Itu bukan cara yang benar untuk melakukannya. Mereka seharusnya bekerja pada pengembangan pemain dan pelatih, tetapi itu bukan masalah saya."
Pengeluaran oleh klub-klub Tiongkok ditekan oleh pajak transfer pada tahun 2017. Hal itu dianggap sebagai penghambat.
Yang terjadi di Arab tidak serupa. Negara hadir dan mendukung investasi jangka panjang di dunia sepak bola. Mereka juga menggaet Michael Emenalo sebagai direktur sepa kbola untuk memimpin strategi akuisisi dan pengembangan pemuda.
Liga Arab Mengubah Pasar Transfer
Harus diakui: pasar transfer pemain bintang sangat menarik setahun belakangan. Dominasi klub Eropa seakan lenyap. Investasi besar-besaran di klub Arab membuat banyak pemain ikutan nyemplung ke Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: