Cheng Yu Pilihan Owner Cik Eye Recycle Eyewear Reza Arganata Nugraha: Jing Yi Shi, Zhang Yi Zhi

Cheng Yu Pilihan Owner Cik Eye Recycle Eyewear Reza Arganata Nugraha: Jing Yi Shi, Zhang Yi Zhi

Cheng yu pilihan owner Cik Eye Recycle Eyewear Reza Arganata Nugraha sehingga dia sukses adalah Jing Yi Shi, Zhang Yi Zhi. -Reza AN-

BERGELUT dengan bisnis yang dilahirkan dari keinginan mengolah sampah menjadi produk yang berguna memang butuh perjuangan. Reza Arganata Nugraha, owner Cik Eye Recycle Eyewear, memilih dengan cara menikmati proses dan fokus pada hasil.

Itulah motto yang dia pegang. Sebab dalam membuat sebuah karya, pasti akan selalu ada masalah yang dihadapi. Sehingga sering membuat pria kelahiran Denpasar, 22 Desember 1993 itu ingin berhenti berusaha.

”Tetapi ketika saya menikmati proses dan fokus pada hasil, semua masalah yang saya hadapi pasti ada solusinya,” katanya. Ia yakin, sebagaimana dinyatakan pepatah Tiongkok, "经一事,长一智" (jīng yī shì, zhǎng yī zhì): dengan melewati satu proses, ada satu ilmu didapat.

Bahkan Reza tertantang untuk selalu membuat hal baru. Seperti ketika membuat kacamata berbahan dasar ampas kopi. Semula dia banyak menemukan kesulitan ketika mengolahnya. “Saya uji coba selama lebih dari dua tahun. Hampir sih menyerah. Sebab banyak tenaga, pikiran, dan materi yang saya keluarkan,” paparnya.

Sampai akhirnya ia menemukan hasil yang diinginkan. Membuat kacamata berbahan dasar skateboard bekas, jeans bekas, dan tentu saja dari ampas kopi. Pilihan bahan itu tak jauh-jauh dari hobi Reza. Seperti dengan papan skateboard yang merupakan kegiatan kesukaannya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Founder Radjoetasa dan Co-Founder Iwak Arumery Nathan Santoso: Dong Xin Ren Xing

Suatu saat papan skateboard-nya patah. “Kok sayang sekali dibuang ya. Saya utak-atik. Berpikir untuk membuat sesuatu dengan bahan sampah itu. Ya ketemulah kacamata itu. Kebetulan saya pemakai juga. Jadi pas,” katanya.

Dari keisengan itu jadilah bisnis betulan. Sejak 2016, Cik Eye berdiri. Ide menamainya datang begitu saja. Beberapa teman Reza yang memesan kacamata sering memanggilnya dengan “cik”. ”Tanpa pikir panjang saya jadikan nama brand, ‘Cik Eye’,” ujarnya.

Sebelum Cik Eye, sebenarnya banyak hal yang dicoba Reza sebagai bisnis. Ia pernah membuat brand fashion dan menjual papan skateboard. ”Tapi enggak ada yang jalan. Malah sekarang saya sudah menambah bisnis baru. Selain Cik Eye, saya ada bisnis pet shop yang dikelola istri,” katanya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pakar Marketing Tung Desem Waringin: Xue Er Bu Yan

Berkat Cik Eye, Reza punya pengalaman menarik. Di antaranya diliput beberapa media. Ia tak pernah menyangka wajahnya akan ada di layar TV, majalah, dan media cetak lainnya. 

Berkat Cik Eye pula, Reza bisa ikut serta dalam acara bertaraf internasional yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali pada 15-16 November 2022 yang dihadiri delegasi dari banyak negara. ”Tak disangka sekali mereka sangat excited dengan Cik Eye. Produk saya diborong semua. Dari kacamata hingga aksesori,” ungkapnya.
 
Dari perhelatan itu, ia sangat senang bisa bertemu banyak teman berbisnis baru yang saling support dalam bisnis UMKM.

“Bersyukur sekali di antaranya bisa bertemu Dhea Lubis, founder Maggot Bali Bersih dan founder Radjoetasa Nathan Santoso yang mengembangkan Iwak Arumery. Mereka memberikan banyak insight untuk perkembangan Cik Eye sampai saat ini,” tandasnya. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: