Apa yang Terjadi Bila Pesepak Bola Wanita Hamil? Berikut Aturannya dari FIFA
FIFA berprinsip jika semua pesepakbola wanita yang sedang hamil tidak boleh dirugikan. Tidak hanya itu, mereka harus diperlakukan dengan baik. --
HARIAN DISWAY - Ketika pemain sepakbola wanita sedang hamil tentunya mereka akan mengambil cuti untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan bayinya. Tapi bagaimana dengan kontraknya?
FIFA cukup sadar dengan masalah ini. Badan tertinggi dalam pengelolaan sepakbola itu mempunyai prinsip jika semua pesepakbola wanita yang sedang hamil tidak boleh dirugikan. Tidak hanya itu, mereka harus diperlakukan dengan baik.
Dengan begitu, FIFA mengeluarkan aturan untuk mengatasi masalah itu. Yakni klub harus memberi waktu cuti selama paling tidak 14 minggu kepada pemainnya yang sedang hamil.
Selama pesepakbola itu cuti, klub yang memiliki kontrak dengan dia juga wajib untuk membayarkan 2 per 3 jumlah gaji yang sudah tertera pada kontraknya.
Setelah selesai hamil dan melahirkan, klub harus memberikan dukungan penuh untuk sang pemain melakukan pemulihan sampai pesepakbola tersebut benar-benar fit dan siap untuk kembali ke lapangan.
Klub juga dilarang keras untuk memutus kontrak pemain yang sedang hamil. Jika klub pemiliknya memecat dia, FIFA akan memberikan hukuman terhadap klub tersebut.
Ada enggak sih klub yang pernah kena hukuman gara-gara memecat pemain wanitanya pas hamil? Ada dong. Contohnya club Lyon wanita pernah didenda FIFA sebesar 72.139 euro.
Jumlah itu harus dibayarkan ke mantan pemainnya, Sara Bjork Gunnarsdottir. Pasalnya mereka gagal untuk membayarkan hak Gunnarsdottir saat dia sedang cuti hamil.
Setelah cuti kehamilan, apakah berpengaruh pada performanya? Tentu tergantung pemainnya sendiri. Ada satu contoh pemain top wanita yang setelah hamil dan melahirkan tetap bisa berada di level tertinggi yakni Alex Morgan. (Rozak Alkha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: