Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso: Pembunuh Mirna Itu Tak Bersalah?
Ilustrasi Jessica Wongso--
Isi kesaksian Reza (waktu itu): Sangat tidak biasa, seorang pelaku pembunuhan dengan racun, tapi pelaku berada di lokasi pembunuhan. Menurut Reza, membunuh dengan racun bertujuan pelaku tidak berada di sana bersama korban. Intinya, Reza meragukan Jessica membunuh Mirna.
Sementara itu, pernyataan Reza di film Netflix mengagetkan. Ia mengaku disuap. Berikut pernyataan Reza dalam film tersebut yang belum pernah diungkap.
”Ada ahli yang coba memberikan label (terhadap Jessica): ’Wah, ini memang orang jahat, memang kriminal sejati’. Dengan cara apa? Melihat bentuk hidung atau dengan bentuk muka. Itu teori usang.”
Dilanjut: Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara soal itu.
Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke tas saya. Maka, saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini.
Kalau saya notabenenya orang biasa yang tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang?
Saya khawatir bahwa ke otoritas penegak hukum, justru pihak ini yang tidak bertanggung jawab, juga ngasih uang, dalam jumlah yang lebih besar. Kekhawatiran saya seperti itu.
Uang (diduga suap) dimasukkan ke tas saya ketika saya berada di salah satu media massa TV nasional. Saya diwawancarai TV untuk kasus kopi sianida itu. Uangnya dalam amplop, dimasukkan seseorang ke tas saya. Kemudian, tanpa saya ketahui jumlah uangnya, itu saya serahkan bersama amplopnya ke KPK.
Dikonfirmasi wartawan tentang pernyataan di film Netflix itu, Reza membenarkan. Ia benar diwawancarai untuk pembuatan film tersebut. ”Tapi, saya belum sempat nonton filmnya,” ujarnya.
Tak ayal, heboh. Warganet ramai berkomentar di medsos. Semua komentar bernada membela Jessica. Mempertanyakan, benarkah Jessica bersalah? Sebagian besar komentar disertai dokumen fakta di persidangan. Fakta persidangan yang meragukan bahwa Jessica membunuh Mirna.
Fakta persidangan sangat banyak. Bahkan, terjadi ”perang saksi ahli”. Antara saksi ahli yang dihadirkan pihak pengadilan melawan saksi ahli yang dihadirkan keluarga Mirna. Khususnya ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin.
Edi Darmawan pengusaha. Punya beberapa perusahaan. Di antaranya, PT Fajar Indah Cakra Cemerlang, jasa ekspedisi di Jakarta Pusat. Ia waktu itu terkenal dengan pernyataannya: Sejuta persen pembunuh Mirna adalah Jessica.
Namun, banyak fakta persidangan yang jika disimpulkan, penetapan terdakwa Jessica sangat meragukan. Paling signifikan dalam perkara ini adalah soal racun sianida. Fakta persidangan soal sianida, begini:
Ahli patologi forensik RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr Djaja Surya Atmadja, yang pertama memeriksa jenazah Mirna, mengatakan, dirinya melihat wajah jenazah Mirna membiru. Padahal, orang yang meninggal akibat sianida, menurutnya, pasti memerah. Sebab, kadar sianida dalam darah mengakibatkan HB02 (hemoglobin yang mengikat oksigen) jadi sangat tinggi.
Dokter Djaja tidak menemukan kadar sianida dalam lambung Mirna selama memeriksa jenazah 70 menit di awal kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: