Alvaro Operasi Amandel, Mati Batang Otak

Alvaro Operasi Amandel,  Mati Batang Otak

Ilustarsi mati batang otak.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Apabila jelas terlihat bahwa seorang dokter telah melakukan upaya medik yang sangat maksimal demi kesembuhan pasien, tetapi ternyata dokter tersebut melakukan kesalahan diagnosis, tindakan medik dokter tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai malapraktek medik atau kelalaian medik.

Di sisi lain, kondisi setiap pasien pasti berbeda. Meskipun, jenis penyakit dan keluhannya sama. Dokter bukan Tuhan. Dokter bekerja sesuai standar profesi kedokteran dan berdasar ilmu yang dikuasai.

Leenen dalam bukunya menyatakan: Sulit sekali memberikan kriteria atau standar yang pasti untuk dipakai dalam setiap tindakan medik karena perbedaan situasi kondisi fisik pasien. 

Kondisi fisik para pasien yang berbeda-beda bisa menghasilkan reaksi, terutama terhadap obat, yang berbeda walaupun diberikan terapi yang sama sesuai dengan standar umum yang berlaku. 

Dari penjelasan Leenen dalam bukunya itu, malapraktik dianggap sang profesor sebagai sulit sekali dipastikan. Apalagi, bagi polisi. 

Dalam kasus Alvaro mati batang otak, menurut Christmanto, pihak RS Kartika Husada menolak memberikan medical record. Karena cuma dari situ bisa diurai, adakah malapraktik atau tidak. Membikin kasus ini jadi tambah rumit.

Presiden Jokowi pernah menyatakan kekesalan, mengapa masyarakat kita lebih suka berobat ke luar negeri? Padahal, itu mengakibatkan devisa outflow (uang warga kita terbang ke luar negeri). 

Pastinya, masyarakat sudah tahu jawabannya. Namun, itu cuma berlaku buat mereka yang berduit. Sedangkan buat yang berlangganan puskesmas, ya… bisa seperti Alvaro. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: