Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (1): Momentum Kebangkitan Wisata Heritage

Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (1): Momentum Kebangkitan Wisata Heritage

Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menikmati Sparkling Kalimas bersama Ermy Kulit (kanan) dan Kadisbudporapar Wiwiek Widayati, Sabtu, 16 September 2023-Boy Slamet -

BACA JUGA:Laga Bali United vs Persebaya Terdampak Piala Dunia U-17, Green Force Main Away Dulu

Khususnya agar warga terdampak secara ekonomi. Maka butuh membangun sistem agar kawasan tersebut bisa berkelanjutan. Jika tidak, tentu bisa segera mati.

Yang perlu dicermati, imbuh Wiwiek, adalah menata kawasan supaya menjadi lingkungan yang nyaman, indah, dan aman.

Warga setempat pun harus punya daya kreativitas. Agar mampu memproduksi barang atau jasa yang ditawarkan ke para wisatawan.

Dengan begitu, perhelatan Piala Dunia U-17 otomatis bisa mendongkrak perekonomian warga. “Konsep itulah yang harus ada. Pemerintah hanya memfasilitasi,” tandasnya.

Wiwiek pun yakin semua kawasan wisata sejarah itu punya daya tarik sendiri. Tidak ada yang favorit dan saling mengungguli. Semua punya keunikan masing-masing.

Suatu tempat bisa disebut kawasan wisata sejarah harus memenuhi syarat. Yakni memiliki minimal dua situs sejarah.

Kampung Pecinan di sekitar Kembang Jepun, misalnya, terdapat berbagai kelenteng hingga Rumah Abu Han.

Lalu ada kawasan Peneleh yang menjadi saksi sejarah pra kemerdekaan. Terdapat rumah Bung Karno, rumah HOS Tjokroaminoto, dan makam bangsa Eropa.

Ada juga Pabrik Sirup Siropen Telasih warisan Belanda di Jalan Meliwis.

“Itu bangunan dan gangnya menarik lho. Banyak production house asal Jakarta yang sudah pada bikin film dengan lokasi syuting di gang itu,” jelas Wiwiek.

Apalagi di jantung kota, ada Jalan Tunjungan, Balai Pemuda, dan Kalimas. Tiga destinasi itu selalu ramai oleh wisatawan setiap hari.

BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling Surabaya 4-5 Oktober 2023, Segini Ongkosnya..

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan, Sediakan Vaksin Rabies Gratis untuk 7 Oktober

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut ada delapan wisata sejarah kebanggaan yang disiapkan. Namun, ia tak memerinci semuanya. Yang jelas, sebagian besar terletak di pusat kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: