Kepala BNPB Sebut Kejadian Bencana di Jatim Meningkat 60 Persen, Dari Kekeringan Hingga Bencana Hidrometeorologis

Kepala BNPB Sebut Kejadian Bencana di Jatim Meningkat 60 Persen, Dari Kekeringan Hingga Bencana Hidrometeorologis

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam pengarahan pada Bupati/Walikota se Jatim di gedung BPSDM Jatim, Surabaya, senin 9 Oktober 2023-BNPB-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memberikan arahan pada Bupati/Walikota se Jawa Timur pada Senin, 9 Oktober 2023. 

Pengarahan diberikan pada Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana Kekeringan di Wilayah Provinsi Jawa Timur. 

Selain bencana kekeringan, pengarahan juga difokuskan untuk strategi antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Kantor BPSDM Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 9 Oktober 2023. 

Mantan Pangdam V/Brawijaya tersebut mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023, hingga 10 Oktober ini telah terjadi 3.089 kali kejadian bencana. 

BACA JUGA:Kekeringan di Jatim Masih Tinggi, BNPB Rakor dengan Gubernur

“Indonesia merupakan salah satu tingkat risiko bencana paling tinggi di dunia, segala jenis bencana di dunia ada di Indonesia meskipun skalanya berbeda,” jelas Suharyanto. 

Jawa Timur termasuk wilayah yang menjadi perhatian karena frekuensi bencana yang cukup sering terjadi. “Sejak tahun 2020 sampai 2022, Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan (kejadian bencana,Red) sebesar 60 persen,” ujarnya. 


Kepala BNPB dan Gubernur Jatim dalam rapat pengarahan antisipasi bencana kekeringan di Jatim, Senin, 8 Oktober 2023-BNPB-

“Dulu nggak pernah namanya gunung itu terbakar, sekarang mulai Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan sekarang Gunung Lawu sudah mulai padam oleh Heli Water Bombing yang mengarah ke Ngawi,” paparnya. 

Selain itu, peristiwa karhutla di Gunung Bromo menjadi catatan. “Akibat kelalaian dan akibat kekurang pahaman, menjadikan kerugian cukup besar,” lanjutnya. 

BACA JUGA:Irjen Pol Imam Sugianto Kandidat Kapolda Jatim: Mantan Ajudan SBY, 2 Tahun Kapolda Kaltim

Penanganan bencana erupsi gunung semeru yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi pembelajaran. 

Saat ini Relokasi warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru telah berjalan dengan baik. Ini terbukti saat terjadi peristiwa erupsi Semeru yang kedua kalinya pada Desember 2022, jumlah korban sudah bisa ditekan.   

“Relokasi ini terbukti sukses, karena dua kali erupsi yang pertama ada korban, yang kedua tempat sama tapi alhamdulillah tidak ada korban,” jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: