Beban Guru Besar Sekaligus Pimpinan PT

Beban Guru Besar Sekaligus Pimpinan PT

Ilustrasi guru besar sekaligus pimpinan perguruan tinggi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dampak blooming microcystis aeriginosa sering menimbulkan kerugian, baik bagi ekosistem perairan maupun ekosistem terestrial yang memanfaatkan air tersebut. Hewan ternak, bahkan manusia yang mengonsumsi air minum yang mengalami blooming microcystis aerginosa bukan tidak mungkin akan mati.

Untuk mencegah agar kehadiran microcystis auruginosa tidak makin meningkat dan membahayakan kehidupan, upaya yang diusulkan Endang adalah memanfaatkan bakteri antagonis sebagai agen biocontrol. Pemanfaatan bakteri antagonis dinilai lebih alamiah dan aman. 

Menghilangkan pemakaian bahan kimia untuk membangun sistem budi daya ramah lingkungan diharapkan dapat menciptakan sistem budi daya yang ramah lingkungan serta mempersiapkan sistem aquakultur organik yang lebih kuat. Dari hasil kajian yang dilakukan, menurut Endang, bakteri pektionolitik isolate lokal berpotensi dikembangkan sebagai agen biocontrol terhadap microcystis aeruginosa

Tema dari pidato yang disampaikan para gubes baru di Universitas Airlangga tanggal 11 Oktober 2023 ini sangatlah beragam. Apa yang disampaikan Miratul dan Endang adalah bagian dari upaya Universitas Airlangga untuk memperlihatkan kompetensi masing-masing gubes yang dikukuhkan. 

Meski antara gubes satu dan gubes yang lain berbeda bidang keahlian, bukan berarti mereka nanti tidak saling menyapa. Dalam berbagai kesempatan, Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih kerap kali menyampaikan bahwa tidak mungkin keilmuan hidup soliter dan tidak mau menyapa satu dengan yang lain. 

Ketika persoalan yang dihadapi masyarakat makin kompleks, tidak ada pilihan lain yang bisa dilakukan –kecuali berkolaborasi dengan dosen dari PT maupun dari luar PT (staff outbound)

 

Beban Ganda

Menjadi gubes sekaligus menjabat pimpinan di lembaga PT harus diakui bukan hal yang mudah. Merangkap jabatan di bidang akademik sekaligus jabatan struktural di kampus niscaya akan membuat beban dan kewajiban yang ditanggung menumpuk. 

Seorang gubes akan dituntut untuk tetap berkarya dalam bidang tridarma perguruan tinggi. Yakni, mengajar, mengabdi kepada masyarakat, dan meneliti –termasuk menulis buku dan artikel jurnal internasional yang bereputasi. 

Sementara itu, seorang pimpinan PT jelas dalam kehidupan sehari-hari akan menghadapi pekerjaan administrasi dan manajerial yang berjibun. Bagaimana mengatur dan membagi waktu agar dua amanah itu dapat berjalan paralel tentu membutuhkan tanggung jawab yang luar biasa.

Seorang direktur sumber daya manusia, misalnya, tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga harus mengurusi berbagai persoalan kelembagaan dan bahkan persoalan pribadi sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga pendidikan. 

Ketika seorang direktur dituntut juga untuk terus berproduksi menghasilkan karya akademik, baik itu buku maupun artikel jurnal, tentu ia harus pandai-pandai mengatur waktu. 

Gubes yang merangkap pimpinan PT bisa saja menghadapi sejumlah dilema. Apakah tetap fokus menjalankan kegiatan akademik yang bereputasi, termasuk menulis artikel jurnal internasional, ataukah mencurahkan waktu untuk mengelola lembaga yang dipimpin agar tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Seorang dekan, misalnya, tentu tidak hanya bertugas memberikan instruksi dan mendelegasikan tugas kepada wakil dekan atau anak buahnya yang lain. Seorang dekan memiliki tanggung jawab untuk mampu berkomunikasi dan memberikan teladan kepada para dosen dan tenaga kependidikan untuk memberikan kinerja terbaik mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: