Tak Gentar! Kelompok Pro-Hamas Retas Papan Reklame di Tel Aviv, Israel.

Tak Gentar! Kelompok Pro-Hamas Retas Papan Reklame di Tel Aviv, Israel.

Potret papan reklame digital yang tengah diretas oleh kelompok pro-Hamas menampilkan rekaman video seorang wanita yang berlumuran darah dengan tangan terborgol di dekat mobil Jeep. Sandera tersebut diduga merupakan sandera militer milik Hamas-Twitter-

HARIAN DISWAY - Di tengah konflik perang antara Israel-Hamas, ancaman terhadap keamanan cyber di Israel mengalami peningkatan sejak Hari Sabtu, 7 Oktober 2023 saat Hamas lancarkan serangan "Badai Al-Aqsha" ke Isreal.

Seperti yang terjadi pada dua papan reklame digital yang sempat tampilkan konten berisi dukungan pro-Hamas dan serangan cyber pada sebuah universitas di Israel.

Dalam unggahan di X (sebelumnya twitter) pada Hari Kamis 12 Oktober 2023, peretas tersebut berhasil mengakses dua papan reklame yang berada di kawasan dekat Tel Aviv selama beberapa menit.

BACA JUGA:Israel Bersiap untuk Serangan Darat, Beri Waktu 24 Jam Bagi Warga Sipil Gaza Untuk Segera Mengungsi ke Selatan

Seorang pengguna akun X @Heidi**ch*am berhasil mengabadikan momen saat insiden peretasan tersebut terjadi. Video berdurasi 20 detik itu telah tayang hingga ratusan kali.

Video tersebut sempat menampilkan seorang sandera wanita dengan tangan terborgol yang diduga seorang warga Israel yang menjadi sandera militer Hamas, serangan roket hamas, dan tentunya bendera Israel dengan sentuhan efek visual yang tampak seperti dibakar.

BACA JUGA:1 WNI Tewas Akibat Serangan Udara Israel, Menlu: Belum Memungkinkan untuk Proses Evakuasi

Menurut Kepala staf Check Point Software Technologies, sebuah perusahaan keamanan siber yang berpusat di Tel Aviv, Gil Messing, kelompok hacker tersebut sukses meretas siaran iklan pada papan reklame itu menjadi siaran yang berisikan konten anti-Israel dan pro-Hamas.

Ia juga mengatakan bahwa siaran tersebut sempat berisi rekaman saat Israel diserang.

Sejak Hari Sabtu 7 Oktober 2023, akhir pekan lalu, sebagian besar ancaman yang dialami Check Point tersebut diantaranya berupa situs web yang error dan down juga serangan DDos yang membuat layanan website mereka terganggu sehingga sulit untuk diakses selama beberapa waktu. 

Meski demikian, Gil Messing menyatakan bahwa serangan yang terjadi pada papan reklame tersebut masih terhitung sebagai serangan yang kecil jika dibandingkan dengan serangan roket yang sempat mengancam langit Tel Aviv beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Semakin Membabi Buta, Israel Jatuhkan Bom “Fosfor Putih” Ke Pemukiman Padat Penduduk di Gaza

Dilansir dari CNBC, Check Point berhasil melacak kelompok peretas itu melalui laman Dark Web dan laman akun Telegram mereka. Perusahaan tersebut juga mendapatkan beberapa detail data seperti ancaman serangan terhadap infrastruktur penting terhadap perusahaan pengelola air minum terkemuka  yang ada di Israel yaitu Mekorot. 

Gil mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 40 kelompok pro-Hamas tengah berupaya meretas perusahaan air minum tersebut. Menurutnya, percobaan peretasan ini sangat lumrah terjadi dan bahkan tidak menimbulkan dampak apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: