Match Fixing di Liga 2, Erick Thohir: Hukum Seumur Hidup!

Match Fixing di Liga 2, Erick Thohir: Hukum Seumur Hidup!

Keua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah) mengulas jalannya pertandingan dan memberi penilaian skuad Garuda di laga Indonesia kontra Turkmenistan, Jumat, 8 September 2023.--Fidelis Daniel

HARIAN DISWAY - Liga Indonesia kembali digegerkan oleh kasus match fixing. Ketum PSSI Erick Thohir mengancam hukuman seumur hidup untuk pelaku.

Satgas Mafia Bola yang bentukan Polri berhasil menemukan praktik kecurangan saat Liga 2 periode 2017/2018. Hal itu berbuntut pada satu tim yang berhasil promosi ke Liga 1.

Kasatgas Anti Mafia Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri, membeberkan ada satu tim yang saat itu berlaga di Liga 2 hanya menelan kekalahan sekali dalam satu musim Liga. 

Tim itu kemudian berhasil naik kasta ke Liga 1 sampai saat ini. Sayangnya, Asep Edi Suheri enggan menyebutkan nama tim yang bersangkutan.

Ia juga berujar bahwa tim tersebut rela menggelontorkan dana ratusan juta rupiah, untuk menyogok wasit.

BACA JUGA:Satgas Antimafia Bola Resmi Tetapkan 6 Tersangka Buntut Kasus Pengaturan Skor Liga 2


Polisi tetapkan 6 wasit, tersangka kasus match fixing Liga 2 2018-Wasit/Ilustrasi/Freepik-

Dalam kasus ini, kepolisian sudah menetapkan 8 orang tersangka. Mereka adalah K (liaison officer atau LO wasit), A (kurir pengantar uang), VW (mantan pemilik klub) dan DR (salah satu pengurus klub sekaligus pemberi suap). 

Lalu ada 4 wasit Liga 2 yang menjadi tersangka penerima suap. Mereka ialah M (wasit tengah), E (asisten wasit 1), R (asisten wasit 2) dan A (wasit cadangan).

Erick Thohir mendukung penuh upaya Polri dalam mengungkap kasus yang mencoreng nama sepak bola Indonesia.

BACA JUGA:Eks Striker Real Betis Alex Alegria Ramaikan Bursa Transfer Persebaya

"Saya sangat mendukung bahwa ini sudah waktunya kita bersih-bersih sepak bola indonesia, tadi Bapak Kapolri menyampaikan ada delapan kalau tidak salah," ucap Erick di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 12 Oktober 2023. 

Di tengah revolusi sepak bola Indonesia, harusnya tindak kecurangan semacam ini tak boleh terjadi. Jangan sampai Liga Indonesia harus dibekukan lagi seperti 8 tahun silam.

"Kalau ada wasit, ya dihukum seumur hidup. Kalau ada dari pihak klub, ya harus dilepas klubnya. Kalau ada pemain yang bermain sampingan, kita hukum seumur hidup. Tidak ada kata maaf karena sudah terlalu lama sepak bola ini dilukai," tutup Erick.(Fransisco)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: