Primrose, Gaun Digital Garapan Adobe yang Bisa Berubah Setiap Detik

Primrose, Gaun Digital Garapan Adobe yang Bisa Berubah Setiap Detik

Gaun digital Primrose rancangan Adobe yang bisa berganti-ganti desain saat dikenakan Christine Dierk dalam acara peluncuran Adobe Max, 12 Oktober 2023. -Adobe Creative Cloud-

HARIAN DISWAY - Adobe, perusahaan software Amerika Serikat, resmi merilis gaun interaktif digital dalam acara Adobe MAX pada Kamis 12 Oktober 2023.

 

Bernama Primrose, gaun berbentuk sisik itubisa berubah setiap detik. Nantinya akan dihubungkan dengan aplikasi Adobe untuk menampilkan berbagai macam rancangan gaun layaknya gaun sungguhan.

 

BACA JUGA: Tiga Gaun Putri Diana Terjual dalam Lelang Julien's Auctions Seharga Jutaan Dollar, Siapa Penjualnya?

 

Dalam pembukaan acara itu, Research Scientist Adobe Christine Dierk mengejutkan para penonton. Ia menekan tombol yang bisa membuat gaun digital Primrose berubah-ubah bentuk, warna, dan desain. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu detik. 

 

Christine menjelaskan jika desain gaun itu bisa menjadi satu model yang disukai oleh penggunanya.

Selain itu dress Primrose bisa mendeteksi pergerakan sehingga gaun tersebut bisa memunculkan juntaian kain digital yang akan ikut bergerak sesuai dengan pergerakan pengguna secara natural.

 

Primrose menjadi salah satu terobosan terbaik Adobe di tahun ini. Karena selain mudah digunakan, gaun ini cepat beradaptasi dan fleksibel karena terbuat dari bahan tekstil non-emisif.

 

Sehingga para content creator ataupun designer bisa menerapkan rancangan desain mereka ke dalam gaun interaktif Primrose seperti kanvas mereka sendiri. 

Adobe dan Christine menjelaskan jika mereka bisa menggunakan aplikasi Adobe Firefly, Adobe After Effects, Adobe Stock, dan Adobe Illustrator ke seluruh permukaan gaun Primrose. Untuk menghidupkan desain animasi gaun buatan mereka sendiri dengan cepat.

Proyek milik Adobe ini menjadi pertanda jika kini penerapan teknologi digital bisa merambat ke bidang kreatif lainnya seperti desain dan furnitur. Project Primrose sendiri telah diprediksi akan meningkatkan pamor industri kreatif.

Primrose akan memungkinkan para desainer untuk menggunakan teknologi digital ini ke dalam pakaian, furnitur, dan permukaan tekstil lainnya.

Sehingga mereka dapat mengekspresikan kreativitas desain rancangan mereka secara totalitas.

Terlebih lagi para konsumen, juga bisa bebas berganti model gaun kesukaan desainer favorit mereka kapan pun dan di mana pun dalam waktu singkat.

Project primrose sebelumnya sudah berkali-kali diteliti dan diuji coba oleh tim scientist Adobe. Primrose pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Christine Dierk pada tahun 2022.

Waktu itu, Christine yang ditemani oleh beberapa rekan penelitinya yakni TJ Rhodes dan Gavin Miller menerbitkan penelitian digital mereka dengan modul difusser dan cahaya reflektif yang bisa menyebarkan cahaya secara dinamis.

BACA JUGA: 17 Gaun Koleksi Falecia Quincy dalam Detail Italia

Untuk menampilkan visual 3D yang bisa berganti-ganti di permukaan tas tangan. 

Awalnya, mereka mendapatkan inspirasi tersebut dari papan iklan atau reklame digital yang biasa menampilkan berbagai macam visual gambar dan teks.

Hingga akhirnya mereka mencetuskan ide untuk membuat pakaian digital yang bisa berganti-ganti dalam satu detik dengan penggunaan cahaya non-emisif yang rendah.

Setelah penelitian mereka berhasil, Christine dan rekan-rekannya mulai menerapkan modul diffuser dan cahaya reflektif tersebut ke permukaan kain pakaian.

Terlebih lagi, untuk terobosan kali ini Adobe bisa membuat permukaan pakaian menjadi lebih responsif terhadap pergerakan penggunanya.

Sehingga membuat tampilan gaun Primrose menjadi sangat natural dengan juntaian kain seperti dress lainnya. (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: