Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tegaskan Kelompok Militan Hamas Tidak Mewakili Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tegaskan Kelompok Militan Hamas Tidak Mewakili Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam Pertemuan Konferensi PBB yang ke 78 di New York, Amerika Serikat pada 21 September 2023. -Dokumentasi AFP-

HARIAN DISWAY - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan kelompok militan Hamas tidak mewakili rakyat Palestina.

Pernyataan tersebut muncul saat Presiden Abbas tengah berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang membahas mengenai pengeboman Israel ke jalur Gaza.

"Tindakan Hamas tidak mencerminkan Rakyat Palestina. Hanya Organisasi Pembebasan Rakyat Palestina (Palestine Liberation Organization) lah yang merupakan pihak otoritas Palestina yang sah," ujarnya dikutip dari kantor berita WAFA.

BACA JUGA:Perbatasan Gaza-Mesir di Rafah Akan Segera Dibuka untuk Koridor Bantuan Kemanusiaan

Perkataan Presiden Abbas, kemudian diralat beberapa jam kemudian oleh WAFA dan diubah menjadi frasa, PLO merupakan satu-satunya perwakilan pemerintah Palestina yang sah. 

"Presiden menegaskan bahwa hanya kebijakan, keputusan, dan program PLO (Palestine Liberation Organization) merupakan satu-satunya pihak yang sah dari pemerintah Palestina. Bukan organisasi manapun," ralat Presiden. 

Belum jelas mengapa pernyataan frontal yang dikeluarkan Presiden Abbas mengenai Hamas dihapus. Kantor Presiden dan juga situs berita WAFA masih belum memberikan konfirmasi mengenai hal ini. Menanggapi hal tersebut, Hamas juga belum memberikan pernyataan apapun. 

BACA JUGA:Israel Imbau Warga Gaza Pakai Jalur Evakuasi Salah Ad-Din Street untuk Segera Menuju ke Selatan


Foto brigade Izz ad-Din al-Qassam, tentara militer Hamas saat menghadiri peringatan kematian Mohamed Zouari di kota Rafah di Jalur Gaza Selatan. -The Times of Israel-

Pengakuan Presiden Abbas diduga telah berubah haluan. Karena pada saat awal konflik pada minggu lalu 7 Oktober 2023, Abbas mengungkapkan bahwa rakyat Palestina berhak membela diri.

Perubahan itu, digadang-gadang karena Presiden Abbas sudah ditekan oleh AS dan Negara Arab lainnya yang tidak setuju dengan perang yang dilancarkan Hamas ke Israel.

Abbas adalah pemimpin Otoritas Palestina, sebuah badan pemerintah dengan pemerintahan mandiri terbatas di Tepi Barat.

Organisasi ini didirikan berdasarkan Perjanjian Oslo tahun 1993, sebuah pakta perdamaian antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang menjadikan PLO menghentikan perlawanan bersenjata terhadap Israel dengan imbalan janji-janji negara Palestina merdeka.

BACA JUGA:Teringat Perang Khandaq: Israel Kepung Palestina, Tel Aviv Dikepung Banjir Duluan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: