Netanyahu Bersumpah Akan Balas Dendam Setelah Kematian Sandera Hamas, Harapan Gencatan Senjata Semakin Ciut
Tangkapan layar akun X Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 25 April 2024--X
HARIAN DISWAY - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa dirinya akan "menyelesaikan masalah" dengan Hamas. Pernyataan tersebut dikeluarkan pada Minggu, 1 September 2024 setelah militer Israel berhasil menemukan enam mayat sandera dari terowongan Gaza.
Para sandera tersebut adalah mereka yang diculik oleh pasukan Hamas saat serangan 7 Oktober 2023 lalu.
“Mereka yang membunuh para sandera tidak menginginkan kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir dari AFP.
"Kami akan memburu kalian, kami akan menangkap kalian dan kami akan menyelesaikan masalah ini," lanjutnya.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel siap bertempur di segala sisi untuk melawan Hamas. PM Israel itu juga menyebutkan serangan penembakan di dekat kota Hebron di Tepi Barat yang menewaskan tiga orang polisi.
“Fakta bahwa Hamas terus melakukan kekejaman seperti yang dilakukannya pada tanggal 7 Oktober mewajibkan kami untuk melakukan segala upaya untuk memastikan Hamas tidak bisa lagi melakukannya,” papar Netanyahu. Mengacu pada serangan kelompok Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan dan memicu perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Sementara itu, pihak Hamas tidak mengklaim serangan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai operasi heroik dari pihak perlawanan.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa beberapa dari enam sandera yang ditemukan tewas telah disetujui untuk dibebaskan jika terjadi kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan tersebut belum juga membuahkan hasil meskipun telah dilakukan upaya mediasi selama berbulan-bulan.
“Beberapa nama tawanan yang diumumkan telah ditemukan oleh penjajah (Israel,Red) merupakan bagian dari daftar tawanan yang akan dibebaskan dan telah disetujui Hamas dalam usulan pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di Israel,” kata pejabat yang namanya tak mau disebutkan.
Media Israel melaporkan bahwa sandera AS-Israel, Hersh Goldberg-Polin, Carmel Gat, dan Eden Yerushalmi telah disetujui oleh Hamas untuk dibebaskan jika terjadi kesepakatan gencatan senjata. Namun, Hamas mengaku keenam sandera tersebut dibunuh oleh tembakan dan pengeboman penjajah. Tuduhan ini kemudian dibantah oleh Israel.
BACA JUGA:40.000 dan Terus Bertambah, Tak Mudah Untuk Memastikan Jumlah Korban Tewas di Gaza
BACA JUGA:Gaza Dilanda Polio: Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata Sementara untuk Vaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp