Kasus Kopi Sianida: 7 Hal yang Bikin Otto Hasibuan Yakin Jessica Wongso Tak Bunuh Mirna Salihin

HARIAN DISWAY - Buntut film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso seperti tidak ada habisnya. Mendengar aneka pendapat yang disampaikan berbagai pihak, pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan, kembali angkat bicara.

Dalam bincang-bincang bersama dr Richard Lee, Otto Hasibuan mengungkap sejumlah poin yang dapat membantah bahwa Jessica Wongso melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna Salihin.

Namun, alih-alih menjadi bahan pertimbangan, bukti-bukti krusial itu justru tidak dihiraukan selama proses persidangan kasus yang akrab disebut kopi sianida tersebut.

Otto Hasibuan paparkan tujuh poin tak mungkin Jessica melakukan pembunuhan berencana. -Youtube dr. Richard Lee, MARS-

BACA JUGA: Dugaan Jessica Wongso Punya Kepribadian Ganda Tak Ada dalam Film Ice Cold, Begini Kata Wamenkum HAM

Pada akhirnya, Jessica Wongso tetap didakwa sebagai pembunuh berencana atas Mirna Salihin dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. 

Berikut ini adalah poin-poin pentingnya:

1. Modus Jessica Membunuh Mirna Tidak Masuk Akal

KASUS kopi sianida: 7 hal yang bikin Otto Hasibuan yakin Jessica Wongso tak bunuh Mirna Salihin.-Netflix-

Dalam podcast bersama dr. Richard Lee, Otto Hasibuan menegaskan bahwa modus Jessica membunuh Mirna itu lemah dan bisa dengan mudah dibantah. 

"Bagaimana mungkin memutuskan berdasarkan 'katanya'. Jessica Wongso marah sakit hati kepada Mirna karena dinasehati jangan pacaran dengan orang bule. Bayangkan, gara-gara itu dia terbang dari Australia ke Jakarta untuk membunuh Mirna. Gak masuk akal, lah. Modusnya tidak kuat," ungkap Otto Hasibuan.

BACA JUGA: Sangar! Ayah Mirna Salihin Pernah Suplai Senjata untuk TNI, Ini Bisnis Edi Darmawan yang Kontroversial

Pengacara 64 tahun itu menyayangkan, gara-gara persoalan tersebut, jaksa menarik kesimpulan bahwa motif Jessica Wongso menyebrangi lautan demi bertemu Mirna Salihin adalah untuk balas dendam lantaran sakit hati dinasehati.

Padahal, tujuan awal kedua rekan lama itu berjumpa adalah untuk reunian. Selain itu, tidak ada motif lain yang dapat mendukung dakwaan Jessica sebagai pembunuh. 

Sumber: berbagai sumber