Harley Sultan

Harley Sultan

PARA rider Harley-Davidson sejenak melepas lelah di tengah touring.-Dok Pribadi-

Kenapa tidak bergabung dengan HDCI? Bagi mereka, HDCI itu organisasi formal. Hampir semua anggota HDSI terdaftar sebagai anggota HDCI. Mereka merasa kegiatan HDCI terlalu kaku dan kurang kekeluargaan. Misalnya, kalau motornya rusak di jalan, pasti ditinggal. 

”Tapi, kami kalau waktu touring ada yang motornya rusak, maka kami tunggui. Baru kalau memang sudah tidak bisa diperbaiki, motornya di-towing untuk meneruskan perjalanan. Kami juga tidak pernah ada pengawalan di jalan,” tambah Aseng. 

Kelenturan HDSI itulah yang membuat Mursyid tertarik untuk bergabung. ”Kita ini bermotor kan untuk senang-senang. Kalau terlalu banyak diatur, tidak asyik. Di HDSI di mana saja kami gojlok-gojlokan dan guyon antaranggota tanpa ada yang tersinggung dan jaim,” tuturnya.

Memang beda antara organisasi dan komunitas. HDCI adalah organisasi, sedangkan HDSI komunitas. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bersama-sama untuk mencapai tujuan. Mereka berkumpul dengan ikatan aturan. Sedangkan komunitas merupakan sekumpulan orang yang mempunyai habitat yang sama. Yang pertama lebih formal, yang kedua lebih longgar. 

Mereka memang pengguna motor besar. Tapi, tak mau jemawa menguasai jalan-jalan raya dengan kawalan polisi dan mengabaikan pengguna jalan lainnya. Hanya ingin menjadi kumpulan pengendara motor yang kagum dengan suasana negerinya, menjadikan lainnya sebagai saudara dan komunitas sesama hobi.

Saya pun ikut senang saat berkumpul dengan mereka. Meski, saya bukan pemotor, apalagi penggemar Harley-Davidson. Namun, mendengar celetukan mereka sedikit menurunkan ketegangan jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sempat membuat prank nasional tentang batas usia capres dan cawapres. 

Ngakak bareng dengan mereka lebih membuat awet muda ketimbang menunggu putusan yang memberikan peluang munculnya capres dan cawapres muda. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait