Awas! 90 Persen Pasien Kanker Payudara Tidak Merasa Sakit, Gerakan SaDaRi jadi Makin Krusial

Awas! 90 Persen Pasien Kanker Payudara Tidak Merasa Sakit, Gerakan SaDaRi jadi Makin Krusial

Ahli bedah payudara RS Onkologi Surabaya Dr Dwirani Rosmala Pratiwi saat menyampaikan materi kesadaran kanker payudara pada Jumat, 20 Oktober 2023-Ma'ruf Zaky/HARIAN DISWAY-

Di sisi lain, spesialis kulit dan kelamin Dr Nanny Herwanto, Sp.D.V.E menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu pencegahan kanker.


Ahli bedah payudara RS Onkologi Surabaya Dr Dwirani Rosmala Pratiwi saat menyampaikan materi kesadaran kanker payudara pada Jumat, 20 Oktober 2023-Ma'ruf Zaky/HARIAN DISWAY-

Dokter yang juga merupakan beauty consultant di Profira Aesthetic & Anti Aging Clinic itu menjelaskan, bahwa faktor usia, pola makan, paparan sinar UV secara langsung, dan stres, dapat mempengaruhi hal-hal yang bisa menyebabkan kelainan pada payudara.

Dokter Nanny menyebutkan bahwa ia sering menemui tiga kelainan pada payudara selama praktiknya. Tiga di antaranya adalah; dermatitis puting payudara, Paget’s disease of the breast, dan juga kanker payudara tipe inflamasi.

BACA JUGA: Kampanye Breast Cancer Awareness Month, RS Onkologi Surabaya Dukung Indonesia Bebas Kanker Stadium Lanjut pada 2035

"Ketiganya terjadi 5-10 persen karena faktor genetik, tapi tidak terpungkiri karena pola hidup juga," terang dr Nanny.

Dermatitis puting adalah kondisi ketika puting payudara kita terasa gatal, ruam, atau bahkan infeksi. Penyebabnya bisa dari luar (gesekan dengan baju atau semacamnya), atau dari dalam.

Kemudian, Paget’s disease adalah perubahan kulit semacam eczema yang terjadi di sekitar puting dan areola. Ia menjadi salah satu gejala kanker payudara di lapisan tisu di belakang puting.

BACA JUGA: Latih Kebugaran sejak Muda Bisa Terhindar dari Berbagai Jenis Kanker

BACA JUGA: Manfaat Brokoli: Lindungi Usus, Cegah Diabetes dan Kanker

Perbincangan seru tentang kanker payudara itu dilanjutkan dengan sunset yoga. Di function room Double Tree, para penggemar yoga sudah memenuhi ruangan. Mereka mengenakan outfit bernuansa merah muda dan hitam. Tidak hanya perempuan. Pria pun ada.

Instruktur Jyoti Yoga Surabaya I Gusti Ayu Dwi memberi instruksi peserta untuk tenang. Kemudian dudu bersila dalam posisi padmasana. Peserta diminta memejamkan mata. Lalu bernapas secara perlahan.

"Kita ambil energi alam, alirkan ke seluruh tubuh," ucap I Gusti Ayu.

BACA JUGA: Bisa Hidup Lima Tahun Lagi! Andy Taylor jalani Pengobatan Kanker Metode Baru

Menurut I Gusti Ayu, yoga identik dengan kanker payudara karena pelakunya kebanyakan perempuan. Yoga mudah dilakukan oleh semua kalangan. Dan manfaatnya banyak. Termasuk mengurangi depresi dan stres. Pun dapat melenturkan otot pada tubuh yang kaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: