Sudah Masuk Pancaroba, Waspadai 7 Penyakit Ini
Ilustrasi. Musim pancaroba bisa membawa resiko terhadap infeksi beberapa penyakit. Seperti diare, demam berdarah, tipes dan lain sebagainya -wirestock/freepik-
Pada musim kemarau, jelas Tjandara, persediaan air sangat terbatas maka masyarakat akan cenderung menghemat air, termasuk kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang.
Hal ini memberikan kesempatan kepada nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak yang pada akhirnya meningkatkan faktor risiko terjadinya penularan penyakit demam dengue.
BACA JUGA:Kabar Gembira! BMKG Nyatakan Musim Kemarau Kering Mulai Pergi pada Akhir Oktober 2023
Pada pergantian musim dari musim panas ke musim hujan, akan muncul genangan-genangan air di beberapa kontainer yang sebelumnya tidak berisi air, seperti ban-ban bekas, kaleng yang berserakan serta talang-talang rumah yang kontruksinya kurang bagus.
Ini semua memberikan kesempatan kepada vector (pembawa) penyakit demam berdarah untuk berkembang biak.
3. Keracunan makanan.
Secara umum pada musim panas akan mempercepat rusaknya beberapa bahan makanan, karena cepatnya pertumbuhan beberapa mikroorganisme pada suhu panas.
Hal ini sangat potensial menyebabkan makanan menjadi lebih cepat rusak atau basi. Oleh karena itu masyarakat perlu waspada untuk mengkonsumsi makanan.
4. Demam tifoid/tipes
Penyakit demam tifoid (orang sering menyebutnya sebagai "sakit tifus") sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih dan penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih.
5. Penyakit Leptospirosis (kencing tikus).
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.
Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: