Ini 5 Karakter Tokoh Pemuda dalam Wayang Kulit, Inspirasi untuk Generasi Muda

Ini 5 Karakter Tokoh Pemuda dalam Wayang Kulit, Inspirasi untuk Generasi Muda

Ini 5 karakter tokoh pemuda dalam wayang kulit, inspirasi untuk generasi muda. Tokoh dalam wayang kulit dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.-Julian Romadhon-

HARIAN DISWAY - Anda sudah tahu, Hari Wayang Nasional diperingati pada 7 November 2023.

Wayang merupakan kearifan lokal Nusantara yang menyimpan banyak pesan.Tentang kehidupan, sifat, karakter dan kebijaksanaan. Wayang pun memiliki tokoh-tokoh pemuda yang bisa dijadikan inspirasi. 

Para tokoh itu gigih berjuang, tekun belajar, tahu mana yang baik dan buruk, bahkan mengorbankan nyawa demi mengabdi pada tanah airnya. Berikut 5 tokoh muda dalam kisah pewayangan:

BACA JUGA:Sedekah Bumi Kampung Pecinan ke-127 Masukkan Wayang Kulit Masuk Agenda Pariwisata Surabaya

1. Raden Abimanyu


Ini 5 karakter tokoh pemuda dalam wayang kulit, inspirasi untuk generasi muda. Wayang Abimanyu, tokoh pemuda yang gigih. Kisah kepahlawanannya menginspirasi banyak orang.-@sanggar_wayang_yudhistira-Instagram

Raden Abimanyu merupakan putra dari Raden Arjuna, dari pernikahannya dengan Dewi Wara Sumbadra. Abimanyu memiliki nama lain: Raden Jayamurcita. Ksatrian atau istananya adalah Palangkawati.

Dalam pewayangan Jawa, Abimanyu memiliki dua istri. Yakni Dewi Utari, putri Prabu Matswapati, Raja Wiratha, dan Dewi Siti Sendari, putri Prabu Kresna. Dari pernikahannya dengan Utari, Abimanyu menurunkan Raden Parikesit, yang kelak menurunkan raja-raja dari trah Kerajaan Astina.

Raden Abimanyu adalah ksatria agung. Sedari kecil ia telah cakap menggunakan berbagai senjata, termasuk panah. Dalam wiracarita Mahabharata India, Abimanyu berhasil mempelajari kelemahan formasi perang Cakravyuha dari ayahnya, Arjuna.

Namun, ia hanya mempelajari cara memasuki formasi itu saja. Tapi tak mengetahui cara meloloskan diri. Dalam perang Bharatayudha, perang antara Pandawa melawan Kurawa, senapati Durna membuat formasi Cakravyuha.

Di antara ksatria Pandawa lainnya, hanya Arjuna dan Abimanyu yang mengetahui kelemahan formasi tersebut. Karena Arjuna, ayahnya, sedang terlibat pertempuran lain, maka Abimanyu yang memimpin pasukan Kurawa untuk menerobos formasi itu.

Nahas, Abimanyu terjebak dalam pusat formasi. Sedangkan balatentaranya dihadang oleh Jayadrata, salah seorang ksatria di pihak Kurawa. Praktis, hanya tinggal Abimanyu seorang diri. Ia tak mengetahui cara lolos dari formasi itu.

Meski begitu, Abimanyu melawan dengan sengit. Puluhan ksatria Kurawa mengepungnya. Abimanyu terus melakukan perlawanan, hingga semua senjatanya berhasil dilumpuhkan. 

Tak putus asa, Abimanyu berkelahi dengan hanya menggunakan roda kereta kuda. Namun, apa daya, Abimanyu seorang tak mungkin menang melawan puluhan musuh. Ia gugur. Tapi pengorbanannya itu meletupkan semangat juang para Pandawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: