Manfaat Pembangunan Kawasan JIIPE dan Smelter

Manfaat Pembangunan Kawasan JIIPE dan Smelter

PENULIS bersama para undangan berada di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Pembangunan kawasan JIIPE dan smelter di Gresik sangat bermanfaat karena bisa menyerap tenaga kerja lokal.-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

Pertama, untuk mendorong dan mempercepat hilirisasi industri di tanah air. Ketika meninjau perkembangan pembangunan di JIIPE, khususnya pembangunan smelter yang dilakukan PT Freeport Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menegaskan agar proyek smelter kedua PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, dapat beroperasi penuh sesuai target pada akhir 2024. 

Ketika smelter itu mulai beroperasi, diyakini hal tersebut akan memperkuat industri otomotif dalam negeri berbasis listrik atau baterai.

Smelter, dalam pandangan presiden, adalah pijakan untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Smelter adalah bentuk komitmen PT Freeport Indonesia untuk mendukung hilirisasi bahan tambang. 

Dengan adanya smelter itu, ekosistem untuk industri kendaraan listrik akan makin kuat. Seperti diketahui, tembaga merupakan komoditas penting untuk pasar dunia. Tembaga selama ini dimanfaatkan untuk penghantar listrik sehingga seluruh industri berteknologi membutuhkan tembaga. 

Dengan selesainya pembangunan smelter di Gresik tersebut, Indonesia akan masuk lima besar produsen tembaga dunia. Dengan smelter itu, produksi tembaga Indonesia bisa mencapai 1,2 juta ton per tahun.

Kedua, membuka kesempatan kerja bagi penduduk lokal, penduduk Jawa Timur dan penduduk Indonesia pada umumnya. Sebagai proyek raksasa yang gigantik, pembangunan JIIPE dan smelter niscaya akan membutuhkan dukungan angkatan kerja hingga ribuan orang. 

Di tengah kondisi perekonomian nasional yang sedang tidak baik-baik saja, pembukaan lapangan kerja oleh PT Freeport Indonesia akan menjadi angin segar.

Seluruh alur rantai produksi dan lapangan kerja yang tercipta di dalam kawasan industri JIIPE niscaya akan bermanfaat luas bagi masyarakat Gresik dan Jawa Timur. Masalahnya sekarang adalah tinggal memastikan bagaimana penduduk lokal bisa mendapatkan prioritas pertama dapat terserap dalam proyek raksasa itu. 

Semoga pembangunan JIIPE dan smelter tidak menjadikan penduduk setempat hanya menjadi penonton. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: