Prabowo Subianto: Pangan dan Energi adalah Kunci Menjaga Nilai Tukar Rupiah
HARIAN DISWAY – Prabowo Subianto menjelaskan bagaimana caranya untuk menjaga nilai tukar rupiah. Menurutnya, kunci keberhasilan untuk menjaga nilai tukar rupiah yaitu dengan cara mengelola swasembada pangan dan energi.
Prabowo bahkan mengutip kata-kata dari salah satu ahli yang menyebutkan bahwa jika ingin menghancurkan negara, hancurkan dulu mata uangnya.
Selain itu, ia menyakini bahwa agar negara memiliki pertahanan yang kokoh di bidang ekonomi apabila ingin menjaga kedaulatannya.
Menurut Prabowo, jika pangan dan energi ingin melimpah maka masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan rupiah yang semakin anjlok.
BACA JUGA: Reza Arap dan Arief Muhammad Tak Masuk Daftar TKN Prabowo Gibran
Hal ini terjadi karena pangan dan energi yang dihasilkan dalam energi sudah cukup sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. “Kita sangat mampu dan kaya, jadi kita harus optimistis,” tegas Prabowo.
Lebih lanjut lagi, depresiasi rupiah ini tidak akan berdampak pada para rakyat yang tinggal di desa menurut Prabowo. Dampak yang paling terasa hanya di kota-kota besar.
“Yang bilang mata uang ya yang di ruangan ini, kita-kita ini yang berangan-angan cuti ke Tokyo, dan makan sashimi, betul kan?,” lanjutnya. “Yang di desa enggak ada urusan sama dollar,” sambungnya.
Selain itu, Prabowo sampai menjelaskan krisis moneter yang terjadi pada 1997-1998. Ia menegaskan bahwa krisis yang telah terjadi hanyalah di kota-kota besar. Sedangkan, masyarakat di daerah makmur semua.
Ia menyebutkan terkait kondisi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar AS itu imbas dari kebocoran ekonomi Indonesia yang masuk kepada pihak asing.
“Perbaikan sistem ekonomi dan sistem politik supaya tidak ada lagi kebocoran. Ini situasi ekonomi tergolong sulit karena secara sistemik kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia,” ucapnya.
BACA JUGA:Pendukung Lama Prabowo Pindah ke Anies Baswedan, Gerindra Yakin Prabowo Subianto Lebih Unggul
Di samping itu, Surya Paloh menyatakan pendapatnya bahwa seharusnya Presiden RI Joko Widodo menanggapi saran tersebut dengan banyak tersenyum.
Hal ini dikatakan oleh Surya Paloh karena pada dasarnya siapapun pemimpin Indonesia tak ada jaminan dapat menjaga nilai tukar rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: