Lawan Kanker Serviks di Indonesia, Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gencar Vaksin HPV Pada 90 Persen Anak Perempuan dan Laki-Laki

Lawan Kanker Serviks di Indonesia, Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gencar Vaksin HPV Pada 90 Persen Anak Perempuan dan Laki-Laki

Potret Menkes Budi dengan anggota WHO, badan-badan terkait PBB, dan konsultan kebijakan publik Crowell & Moring International pada 14 November dalam acara Accelerating the Elimination of Cervical Cancer across APEC Member Economies di Washington. -Kementerian Kesehatan RI-sehatnegeriku.kemkes.go.id

HARIAN DISWAY- Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks Indonesia (2023-2030) menjadi hasil deklarasi atas pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Joseph R. Biden, Jr. pada Senin, 13 November 2023 di Gedung Putih.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, Presiden Jokowi menargetkan 90 persen anak perempuan dan laki-laki di Indonesia mendapatkan vaksin HPV hingga tahun 2030.

Lebih detailnya, penargetan 90 persen anak perempuan mendapat vaksin hingga tahun 2027. Sedangkan penargetan 90 persen anak laki-laki mendapat vaksin dari tahun 2028-2030.

Selain penargetan vaksinasi HPV pada kalangan anak-anak, ada penargetan lain berupa skrining kepada 75 persen perempuan berusia antara 30 dan 69 tahun dengan tes DNA HPV. 

BACA JUGA: Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan: Itu Hoaks

Dan lagi, ada penargetan 90 persen perempuan diobati dengan lesi pra-kanker dan kanker invasif pada tahun 2030. Dengan begitu, dapat diharapkan 1,2 juta jiwa akan terselamatkan dari kanker serviks pada tahun 2070.

Pasalnya, lebih dari 103 juta perempuan di Indonesia berusia di atas 15 tahun memiliki risiko terkena penyakit kanker serviks. Sekitar 36.000 wanita terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya. Maka dari itu, kanker serviks menjadi jenis kanker terbesar kedua pada perempuan.

Lebih parahnya lagi, sekitar 70 persen dari seluruh perempuan yang didiagnosis, berada pada stadium lanjut. Tak heran, angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia tergolong tinggi mencapai 21.000 kematian pada tahun 2020. Hal itu berdampak yang signifikan pada perempuan dan keluarga yang ditinggalkan. 

Kini dengan hadirnya Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks menjadi strategi komprehensif untuk memperkuat sistem kesehatan nasional di Indonesia. 

BACA JUGA: Cegah HPV, Bisa Vaksin Sejak Dini

Selain itu, Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks digunakan untuk memperluas akses terhadap pencegahan dan teknologi perawatan yang lebih maju, dan menghilangkan hambatan terhadap intervensi kanker serviks yang berakar pada tantangan sosial, pembiayaan, budaya, sosial dan struktural.

Menteri Kesehatan Budi G Sadikin mengajak semua orang saling bahu-membahu dalam melawan penyakit kanker serviks.

“Bersama-sama, kita dapat memperlengkapi perempuan dengan alat yang mereka butuhkan untuk menangkal penyakit yang merusak ini. Kolaborasi dan tekad kita akan membuat kanker serviks dapat dicegah, tidak mahal, dan dapat diatasi oleh setiap perempuan” ujar Menkes Budi pada 14 November dalam acara Accelerating the Elimination of Cervical Cancer across APEC Member Economies.

Rencana Aksi Nasional terbagi atas 4 pilar tindakan yaitu (1) pemberian layanan, (2) pendidikan, pelatihan, dan penjangkauan, (3) pendorong utama kemajuan, dan (4) tata kelola serta kebijakan. Pilar-pilar ini kemudian memberikan prioritas khusus pada bidang, strategi, dan program untuk Indonesia ‘melompat tinggi’ menuju eliminasi kanker serviks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id