Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan: Itu Hoaks

Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan: Itu Hoaks

ANAK perempuan yang telah mendapatkan vaksin HPV di sekolah..-Kementerian Kesehatan RI-sehatnegeriku.kemkes.go.id

HARIAN DISWAY- Kementerian Kesehatan melaporkan adanya informasi palsu yang ditemukan dari salah satu postingan yang beredar di media sosial pada Senin, 9 Oktober 2023. 

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, postingan itu berisi tentang program vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan anak perempuan mandul.

Hal itu langsung dibantah Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril. Ia menyatakan secara tegas bahwa informasi itu hoaks alias palsu.

"Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi,” tegas Syahril.

BACA JUGA: Keluarga Dekat Paling Berisiko Tertular Cacar Air, Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

BACA JUGA:Vaksin Kanker Serviks HPV Digratiskan Untuk Siswi Kelas 5 dan 6, Kenali Gejalanya!

Ia menambahkan, reaksi yang biasa terjadi setelah divaksin adalah kemerahan, pembengkakan, dan nyeri ringan di area sekitar suntikan. Umumnya, reaksi itu muncul satu hari setelah pemberian imunisasi. Reaksi tersebut dapat berlangsung satu sampai tiga hari.

"Orang yang sehabis imunisasi bisa juga mengalami demam,” lanjutnya.

Syahril menjelaskan bahwa imunisasi HPV dapat mencegah orang terkena penyakit kanker serviks yang disebabkan infeksi HPV

BACA JUGA:Targetkan Kemandirian Produksi Vaksin dengan Kolaborasi Bio Farma dan CEPI

BACA JUGA:Kenali Rotavirus, Pemicu Diare Berat yang Bisa Picu Kematian Bayi. Kemenkes Bagikan Vaksin Gratis

HPV sendiri adalah jenis virus yang menginfeksi permukaan kulit seperti bahu, wajah, kaki, hingga area kelamin.

Keberhasilan dari imunisasi HPV jika diberikan ke anak perempuan dapat mencapai 100 persen. Dengan syarat, vaksin diberikan dua dosis pada anak perempuan ketika berusia 9-13 tahun.

Dua dosis imunisasi HPV diberikan kepada anak perempuan sebelum mereka lulus SD/MI atau sederajat. Umunya, imunisasi tersebut diberikan kepada anak perempuan setiap bulan Agustus di sekolah dalam rangka kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: