Pemkot Surabaya Godok Tarif Angkutan Umum Listrik

Pemkot Surabaya Godok Tarif Angkutan Umum Listrik

Pemkot Surabaya kaji tarif angkutan umum listrik. Seorang petugas Dishub sedang mengecek bus elektrik dan feeder elektrik yang di TIJ Joyoboyo.-Muchamad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-

HARIAN DISWAY, Surabaya – Uji coba tujuh unit angkutan umum listrik di Kota Surabaya telah berlangsung sepekan. Warga menikmatinya secara gratis hingga akhir Januari nanti. Bahkan, sempat dimanfaatkan untuk shuttle Piala Dunia U-17.

Ada tiga jenis kendaraan listrik yang mengaspal. Yakni single bus berkapasitas 60 penumpang, medium bus berkapasitas 22 dan 18 penumpang, serta micro bus berkapasitas 12 penumpang. 

Rencananya, kendaraan listrik itu akan dioperasikan dengan skema Buy The Service (BTS) atau pembelian layanan. Seperti Trans Semanggi Suroboyo. Yakni biaya operasional bus yang melayani trayek-trayek dibeli oleh pemerintah. Pemerintah lantas menjual layanan itu masyarakat dengan ongkos yang ditetapkan.

Saat ini masih dikaji efisiensinya hingga masa uji coba selesai. Untuk menimbang mana yang lebih ekonomis antara membeli kendaraan dengan perawatan atau skema BTS. “Sebenarnya saya juga menghitung dengan teman-teman jajaran Pemkot Surabaya. Kalau mobil baru ekonomisnya lama lima tahun, servis ringan, tapi onderdilnya mahal,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis, 16 November 2023.

Eri menilai skema BTS lebih menguntungkan. Sebab, tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan atau pemeliharaan. Namun, harus dihitung dulu secara rinci. Terutama biaya operasionalnya.

Baru kemudian diputuskan. Bila terbukti efisien, Eri tak ragu memperpanjang kerja sama dengan skema BTS. Mengingat penyedia kendaraan listrik umum itu pihak swasta. Yakni, PT Kalista. 

Bahkan, Eri menyebut kemungkinan sistem yang sama akan diterapkan pada kendaraan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Surabaya. Seluruh mobil dinas akan dijual. “Setelah itu pakai sewa, mana yang lebih untung,” tandasnya. 

BACA JUGA : Kendaraan Listrik Jadi Tren di SMK Jatim

Menurutnya, skema BTS ini menjadi cara terbaik untuk efisiensi penggunaan anggaran kendaraan dinas. Sekaligus sebagai upaya mempercepat elektrifikasi pemkot untuk menjaga lingkungan.


Pemkot Surabaya kaji tarif angkutan umum listrik. Seorang petugas Dishub sedang mengecek bus elektrik dan feeder elektrik yang di TIJ Joyoboyo.-Muchamad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru mengaku belum memantau okupansi seluruh kendaraan listrik umum yang sudah beroperasi tersebut. Namun, ia optimistis akan menarik minat masyarakat. Juga bisa memperbanyak angkutan umum di Surabaya.

Tujuannya sudah jelas. Yakni untuk mengalihkan mobilitas warga dari kendaraan pribadi ke umum. Oleh karena itu, selama uji coba, tujuh unit kendaraan itu melewati rute yang berbeda-beda.

“Untuk melengkapi rute yang sudah dilewati Suroboyo Bus dan Wirawiri Suroboyo. Rutenya kita evaluasi terus,” ujarnya saat dihubungi, kemarin. Setelah itu, pemkot baru menentukan skema operasional. Lantas hanya memilih satu dari tiga jenis kendaraan listrik umum itu. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: