Studi Lapangan di Desa Margomulyo, Unair dan Disperpusip Jatim Gali Potensi Wisata Samin

Studi Lapangan di Desa Margomulyo, Unair dan Disperpusip Jatim Gali Potensi Wisata Samin

Tim Pustama dan Unair diterima di kediaman Bambang Sutrisno, penerus sesepuh Kampung Mbah Harjo Kardi Surosentiko. -Sri Endah-

“Keberlanjutan budaya merupakan hal yang penting bagi masyarakat Samin karena eksistensinya sangat tergantung ketahanan budaya yang selama ini menjadi identitas masyarakat,” ungkap Drs. Abimanyu Poncoatmojo M.M.

Dijelaskan oleh peneliti pariwisata Unair Dr. Sri Endah Nurhidayati S.Sos M.Si, dalam masyarakat Samin ada potensi budaya luhur yakni lima pitutur yang menjadi ajaran utama yang dikenal dengan ajaran Saminisme sebagai filosofi hidup. Yang pertama, laku jujur, sabar, trokal, lan nrimo. Artinya berperilaku jujur, sabar, berusaha, dan menerima dengan ikhlas akan anugerah Sang Pencipta. 

Kedua, ojo dengki srei, dahwen kemiren, pekpinek barange liyan. Artinya tidak boleh memiliki sifat iri dengki,  berkeinginan memiliki dan mengambil hak orang lain. Ketiga, ojo mbedo mbedakno sapodo padaning urip, kabeh iku sedulure dewe artinya tidak boleh membeda-bedakan sesama manusia karena semua adalah saudara

Keempat, ojo waton omong, omong sing nganggo waton, artinya jangan asal bicara, namun berbicara dengan aturan. Kelima, biso roso rumongso artinya menjadi manusia yang memiliki rasa empati. "Lima pitutur ini menjadi pegangan bagi masyarakat Samin bagaimana berperilaku dan berinteraksi dengan sesama," tegasnya. 

Potensi budaya luhur masyarakat Samin lainnya berwujud kerajinan batik dengan berbagai jenis motif yang memiliki landasan filosofi. Seperti motif bunga cempoko mulyo, obor sewu (udeng), sri kuncoro (Jarik), bekti pertiwi, kamulyan jati, margo multo, manunggal jati, dan lainnya.

Daya tarik budaya masyarakat Samin berupa ritual budaya yang hingga saat ini masih bertahan adalah paseksen yaitu pernikahan adat samin (Samin ceremony marriage), gemblang/nyadran (sedekah bumi), gumbregan (tasyakuran atas rojokoyo), posesi yang berkaitan dengan kelahiran, dan brokohan.

Potensi budaya masyarakat Samin sangat kaya, otentik, dan memiliki karateristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Hal ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai potensi wisata. "Model pengembangan wisata yang dapat dilakukan pada masyarakat Samin antara lain desa wisata atau wisata minat khusus berupa wisata budaya," papar Sri Endah. 

Bisa dikemas dengan kegiatan yang modern seperti kemah budaya, wisata kuliner, sepeda budaya, festival budaya dan bentuk wisata kekinian lainnya. Namun, daya tariknya yang paling kuat adalah kekayaan budaya lokal masyarakat Samin,” tuturnya.

BACA JUGA: Tiga Hari Road Trip, Prodi Destinasi Pariwisita Unair ke Banyuwangi Sambang 3 Desa

Berbagai produk wisata bisa dikembangkan dari potensi yang ada antara lain paket edukasi membatik, paket telusur desa, paket paseksen, wisata kuliner khas Samin, eksplorasi hutan jati adventure/outbond, paket kemah budaya, gowes telusur desa, festival nyadran, ritual gumbrengan, dan Brokohan.

Kekayaan budaya yang melimpah merupakan sumber daya pariwisata. Untuk itu perlu diperkuat literasi budaya masyarakat untuk meningkatkan ketahanan budaya lokal. Model penguatan literasi budaya diharapkan menjadi modal dasar pengembangan pariwisata yang lebih berkelanjutan.

Model penguatan literasi budaya Samin salah satunya dapat dilakukan dengan memaksimalkan teknologi pada proses diseminasi budaya. Misalnya penggunaan QR code untuk informasi budaya, membangun forum budaya generasi Z, penyampaian karya budaya di media sosial, regenerasi pelaku budaya, dan membangun komunikasi budaya lintas generasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: