Apakah Gejala Serangan Jantung sama dengan Gejala Maag?

Apakah Gejala Serangan Jantung sama dengan Gejala Maag?

Tangkapan layar Sally menjelaskan materi mengenai tanda-tanda peringatan serangan jantung dalam media briefing IDI pada 28 November. --

HARIAN DISWAY - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia DR Dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP menyadari masalah kesehatan jantung memunculkan banyak anggapan. Salah satunya, ada anggapan gejala maag sama dengan serangan jantung di dalam masyarakat.

Dalam kesempatan yang diberikan IDI kepadanya, Sally menuturkan gejala maag mirip dengan serangan jantung. Namun, ada perbedaan yang bisa dicermati oleh setiap orang.

Gejala serangan jantung bisa terjadi tergantung pada pembuluh koroner yang bermasalah,” tutur Sally dalam media briefing IDI pada 28 November.

Sally mengatakan jikalau pembuluh koroner kini yang kena, maka penderitanya akan merasakan nyeri di tangan sebelah kiri, rahang, punggung, dan bahu.

“Bila pembuluh koroner kanan yang kena (pembuluh darah bagian bawah), maka ulu hati yang terasa nyeri. Terkadang orang mengira bila terasa sakit di bagian ulu hati, maka terkena maag. Padahal belum tentu,” sambungnya.

BACA JUGA: Menopause Berisiko Picu Penyakit Jantung, Simak Cara Pencegahannya

Sally memperjelas biasanya penyakit maag muncul ketika berhubungan dengan makanan yang menyebabkan asam lambungnya naik. Bisa dikarenakan orang tersebut salah makanan, terlambat makan, dan lain sebagainya.

Sedangkan serangan jantung, kata Sally, stres secara fisik yang menjadi pencetus utama munculnya serangan jantung. Hal itu disebabkan orang tersebut habis melakukan aktivitas berat seperti bermain bola, futsal, dan tenis.

Sally menyarankan bila orang bingung gejala yang dialaminya merupakan gejala maag atau justru gejala serangan jantung, orang tersebut bisa meminum obat maag terlebih dahulu.

Namun, bila sehabis meminum obat maag, kondisi kesehatan pasien tak kunjung membaik, Sally meminta agar orang tersebut segera pergi ke dokter. 

Sally menggarisbawahi bila orang tersebut memiliki faktor bawaan risiko penyakit jantung seperti diabetes, hipertensi, dan sebagainya maupun punya keluarga dengan riwayat penyakit jantung bisa segera memeriksakan diri ke dokter. (Wehernius Irfon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: