Nyaris Bikin 41 Nyawa Melayang, India Tetap Lanjutkan Proyek Kontroversial Terowongan Silkyara

Nyaris Bikin 41 Nyawa Melayang, India Tetap Lanjutkan Proyek Kontroversial Terowongan Silkyara

Menteri Transportasi India tetap melanjutkan proyek kontroversial Terowongan Silkyara setelah terowongan tersebut ambruk dan hampir menewaskan 41 nyawa pekerja tambang pada 28 November 2023. -YouTube @NitinGadkariOfficial-

HARIAN DISWAY - Menteri Transportasi dan Jalan Raya India Nitin Gadkari angkat bicara mengenai insiden runtuhnya proyek kontroversial, Terowongan Silkyara sepanjang 4.5 kilometer yang hampir menewaskan 41 orang pekerja tambang pada Selasa malam, 28 November 2023.

Ia menegaskan bahwa proyek Terowongan Silkyara di Uttarkashi, Uttarakhand, India Utara ini akan terus berjalan apa pun risikonya. Meskipun setelah terowongan itu ambruk. Pemerintah akan melakukan evaluasi perbaikan terhadap strategi pembangunan terowongan sebelumnya. 

“Kami akan melakukan evaluasi mendalam mengenai proyek ini. Namun, apa pun yang terjadi pembangunan Terowongan Silkyara ini tidak bisa dihentikan,” ujarnya melalui kanal YouTube.

Gadkari bersikeras melakukan pembangunan terowongan tersebut sebab proyek ini menjadi bagian dari proyek ambisius Char Dham Mahamarg milik PM India Narendra Modi yang menelan biaya sebesar Rs. 12 ribu crore atau yang setara dengan Rp 25,2 triliun.

BACA JUGA: Akhirnya Semua Selamat…! India Bebaskan 41 Pekerja Terowongan yang 17 Hari Terjebak


Beberapa ambulans dan tenaga medis siap siaga di depan Terowongan Himalaya untuk menyelamatkan para pekerja tambang yang terjebak pada 28 November 2023 di Desa Silkyara, Uttarkashi, India Utara -Reuters-

Proyek tersebut terdiri dari terowongan, jalan raya sejauh 900 km, dan beberapa jembatan. Sejak awal pencetusan pembangunannya, proyek infrastruktur ini telah menimbulkan banyak kontroversi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat pecinta lingkungan.

Sebab wilayah proyek Terowongan Silkyara berada tepat di bawah kaki Gunung Himalaya yang rapuh secara ekologis. Sehingga daerah tersebut rentan terkena tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan bencana lainnya.

“Runtuhnya terowongan Silkyara terjadi karena adanya kecerobohan. Wilayah Silkyara memiliki massa bebatuan yang lemah. Jika mereka bekerja di situ, seharusnya mereka (Kementerian Transportasi India, Red) tahu dan menggunakan alat pendukung yang tepat,“ ujar mantan Direktur Survei Geologi India Pramod Nawani.


Operasi penyelamatan 41 pekerja yang sedang terjebak di Terowongan Silkyara setelah sebagian terowongannya runtuh, di Uttarkashi India pada 27 November 2023. -The Hindu-

BACA JUGA:Dramatis! Penambang Tikus India Selamatkan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan Silkyara, Begini Caranya

Mengonfirmasi hal itu, Gadkari mengakui jika medan ekstrem Pegunungan Himalaya memang sulit untuk dibangun. Namun, ia menyatakan bahwa pihaknya terus berusaha mencari solusi permasalahan agar Terowongan Silkyara bisa tetap berdiri.

“Melakukan pembangunan di Gunung Himalaya memang sulit. Tapi kita akan menemukan cara mengatasinya,” tandasnya. Gadkari meyakini bahwa proyek ini mendatangkan revenue atau ROI yang besar bagi negara.

Karena tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menyatukan empat tempat suci Hindu di India yakni Yamunotri, Gangotri, Kedarnath, dan Badrinath.

Sekaligus, menjadi akses jalan pintas bagi pasukan militer India untuk menuju perbatasan Tiongkok dalam cuaca apa pun. Gadkari sudah mengamalkan kata pepatah: Belajarlah dari kesalahan. Belajar beneran kan? (Salsa Amalika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: