Tradisi Upacara Kematian dalam Suku Tengger (1): Dalan Padhang, Papan Jembar

Tradisi Upacara Kematian dalam Suku Tengger (1): Dalan Padhang, Papan Jembar

Beragam sesaji yang digunakan dalam prosesi upacara kematian, untuk mendoakan ruh. -@nadyagazali-

Dalan padhang artinya harapan agar jalan menuju alam kelanggengan yang ditempuh oleh ruh tersebut mendapat cahaya atau penerangan. Papan jembar artinya agar ruh tersebut diberi tempat yang luas dan tenang. Mirip dengan doa tradisi Jawa: Padhang dalane, jembar kubure.

BACA JUGA: Tradisi Upacara Kematian dalam Suku Tengger (2-Habis): Undang Ruh Leluhur

Dalam tradisi Suku Tengger terkait kematian, terdapat beberapa tahapan untuk mengurus jenazah. Pertama, nyuceni, atau memandikan jenazah. Proses memandikan itu diiringi dengan doa.
Paparan tahapan prosesi pengurusan jenazah, tradisi Suku Tengger, dalam talkshow Night at The Museum #7. -Guruh Dimas N-

Kedua, mbuntel, atau memberi kain kafan pada jenazah. Ketiga, jenazah akan dimasukkan dalam peti, lalu diupacarai. Keempat, slulup. Yakni peti jenazah diangkat atau diletakkan di tempat yang tinggi dengan lorong di bawahnya. 

Keluarga, termasuk anak-cucu akan mengitari lorong di bawah peti jenazah tersebut, sebagai bentuk penghormatan. Tradisi serupa ada dalam khasanah masyarakat Jawa. Biasanya, para cucu akan keluar-masuk lorong di bawah peti jenazah itu. 

Sedangkan keempat, nglungsur tanah atau prosesi pemakaman. Itulah tahap terakhir proses memperlakukan jenazah. Jika upacara Telung Dina dan Ngracut telah dilakukan, bagi warga Tengger yang mampu secara ekonomi, mereka dapat melaksanakan upacara Entas-entas. "Untuk memperjelas status karma yang dimiliki ruh, agar semakin mudah jalannya menuju alam kelanggengan," terangnya. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: