Harga Kebutuhan Pokok di Gaza Melambung Tinggi, Warga Gaza Mengeluh Tak Bisa Beri Makan Keluarga

Harga Kebutuhan Pokok di Gaza Melambung Tinggi, Warga Gaza Mengeluh Tak Bisa Beri Makan Keluarga

Kondisi pasar di Deir el-Balah selama gencatan senjata perang Hamas-Israel berlangsung pada Rabu, 30 November 2023. Warga Palestina mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok. -Abdelhakim Abu Riash-Al Jazeera

HARIAN DISWAY - Harga kebutuhan pokok di Gaza mengalami peningkatan sejak perang Hamas-Israel berlangsung.

Warga Palestina mengeluhkan kondisi kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah gencatan senjata perang Hamas-Israel berlangsung.

Kenaikan harga kebutuhan pokok dilaporkan di Deir el-Balah, Gaza Tengah ketika warga Palestina memanfaatkan momen gencatan senjata untuk membeli makanan pokok dan pakaian musim dingin di pasar.

Imm Abdullah, seorang warga Gaza yang mengungsi ke salah satu sekolah PBB di Deir el-Balah, menggambarkan bahwa kondisi tempat pengungsiannya sangat memprihatinkan.

"Di sekolah, kami hampir tidak mendapatkan bantuan makanan. Suatu hari kami mendapat sekaleng tuna. Bagaimana saya bisa menopang keluarga saya dengan itu?" ungkap Abdullah, dilansir Al Jazeera pada Kamis, 30 November 2023.

BACA JUGA:Antony Blinken: Perundingan Berjalan Lancar, Gencatan Senjata Kemungkinan Bisa Terus Berlanjut

Untuk itu, Abdullah pergi menuju pasar untuk membeli makanan dan pakaian hangat karena cuaca yang mulai dingin. Namun, setelah mengunjungi beberapa kios, dia mengungkapkan kejengkelannya.

"Saya tidak percaya para pedagang ketika mereka mengatakan harga di luar kendali mereka. Mereka dapat mengatur harga dan mempertimbangkan fakta bahwa kita sedang mengalami masa-masa luar biasa, yang bukan sesuatu yang harus mereka manfaatkan," keluh Abdullah.

BACA JUGA:Resmi! Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang Sehari

Dia memberikan daftar harga kebutuhan pokok yang tidak masuk akal baginya. 

Misalnya, air kemasan yang dulunya 2 shekel (Rp 8.300) menjadi 4 atau 5 shekel (Rp 16.600-20.800). Satu kilogram garam yang dulunya 1 shekel (Rp 4.100) menjadi 12 shekel (Rp 50.000). 

Harga satu karton telur saat ini adalah 45 shekel (Rp 187.800). Adapun harga gula saat ini adalah 25 shekel (Rp 104.300).

"Ini sangat tidak adil," kata Imm Abdullah. "Saya tidak tahan lagi dan beberapa hari saya duduk di tepi laut dan menangis karena saya tidak tahu bagaimana memberi makan atau menopang keluarga saya. Kadang-kadang saya berharap kami tinggal di rumah kami dan dibom alih-alih melalui ini." keluhnya.

BACA JUGA:Tak Ingin Kehilangan Sponsor Israel, Elon Musk Putuskan Tarik Dukungan Untuk Palestina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: al jazeera