Luncurkan Lima Produk Inovasi, ASSIE Unair 2023 Diikuti 50 Peserta Start-Up

Luncurkan Lima Produk Inovasi, ASSIE Unair 2023 Diikuti 50 Peserta Start-Up

Agus Mukhlisin, Dosen FTMM UNAIR, dan Muhammad Miftahussurur, Wakil Rektor UNAIR, menunjukkan sepeda motor listrik FTMM pada Airlangga Startup Summit Innovation Expo 2023 pada Jumat, 1 Desember 2023 di Atrium Grand City Mall.-Boy Slamet-

Selimut portable itu dilengkapi dengan lampu yang memendarkan cahaya biru untuk terapi pasien. Didesain sedemikian rupa. Tersambung langsung dengan power bank sebagai sumber energi listriknya.

Dilengkapi juga dengan kotak remote. Yang bisa langsung terkoneksi dengan aplikasi di ponsel pintar. Untuk mengaktifkan tinggal memencet tombol dalam aplikasi. “Semuanya simpel. Harapan kami ini nanti bisa menjangkau ke desa-desa yang membutuhkan,” jelasnya.

Produk ketiga adalah Ekstrak Allergen karya Prof Junaidi Khotib, yakni alat diagnostik alergi dan imunoterapi dalam negeri. Keempat, Excelzyme karya Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, yakni cairan konsorsium enzim untuk memaksimalkan limbah pertanian. Terakhir, alat pengisian daya untuk mobil listrik. 

Pameran produk inovasi ini digelar oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Unair hingga Minggu, 3 Desember 2023. Menghadirkan 50 produk inovasi lainnya yang mengisi stan-stan di sepanjang atrium.

“Sebetulnya, acara ini kami rancang pada 2020. Tapi, terhalang pandemi. Jadi baru bisa digelar tahun ini,” ujar Ketua BPBRIN Unair Prof M Nafik Hadi Ryandono dalam sambutannya.

Ia bersyukur karena banyak diikuti startup. Baik dari internal fakultas hingga lembaga atau badan di lingkup civitas akademika Unair. BPBRIN telah merekrut sebanyak 200 startup pada 2019 silam. Dan yang masih aktif hingga kini sekitar 25 persen.

“Minimal 10 persen yang masih hidup sudah oke. Ini membuktikan alumni-alumni kita nggak ada yang nganggur. Malah bisa membuka lapangan kerja baru,” tandas Prof Nafik. 

Ajang ini bukan sekadar pameran. Melainkan untuk sarana business matching. Menjodohkan para inovator dengan calon investor.

Menurutnya, perhelatan ini bagian dari upaya mendorong para akademisi untuk menciptakan produk. Agar mereka bisa memberi makna yang lebih kepada masyarakat. Produk-produk ini pun bisa diwariskan bagi generasi berikutnya.

Bahkan, kata Prof Nafik, bisa dimanfaatkan sebagai pendapatan pasif bagi para inovatornya. Yakni melalui royalti produk. “Dan saya berharap, semoga acara ini bisa berlanjut terus tahun depan dan tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: