Spiritual Journey Seruni Niskala di Perwara Pawitra (2): Tergetar di Candi Kerajaan, Bahagia di Candi Gajah

Spiritual Journey Seruni Niskala di Perwara Pawitra (2): Tergetar di Candi Kerajaan, Bahagia di Candi Gajah

Mejeng di Candi Gajah, candi kedua yang saya kunjungi di puncak Gunung Gajah Mungkur bersama Pasukan Pawitra yakni Mbah Wito, Abdul Wahid, SN Ilmiyah, dan Adi. Tanpa mereka pendakian saya tak mudah. -Kirana Kejora-

Namun, siapa sangka setelah makan siang menu mi isntan dengan lontong dan telur asin, ada kabar dari adik sepupu saya Prihatina. Dia memberi kabar sedih. Bagus, adik kandung saya setengah sadar. Ia yang dirawat di rumah sakit, mendadak kondisinya menurun.

Sinyal yang naik turun. Ditambah HP yang baterainya melemah membuat komunikasi penting itu terhambat. Saya hanya bisa pasrah. Semua kehendak-Nya, saya bisa apa?
Untuk menuju lokasi candi pertama, Candi Kerajaan, saya menemui jalan batu berundak. -Kirana Kejora-

Sambil terus berdoa, saya pasrah melanjutkan pendakian yang mulai turun. Tetapi masih dengan keterjalan jalan luar biasa menguji nyali.

Pawitra Puncak Semeru

Gunung Pawitra adalah gunung berapi kerucut yang sedang rehat. Berada di sisi barat Kabupaten Mojokerto dan sisi timur Kabupaten Pasuruan. Sekitar 55 km sebelah selatan Kota Surabaya.

Gunung kecil, satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Kecil-kecil cabe rawit, Pawitra memiliki keunikan dari sisi kesejarahan. Di seluruh permukaannya, banyak situs purbakala, mulai dari kaki sampai mendekati puncak yang dibangun pada masa peradaban Hindu-Buddha. 

Setelah berjalan sekitar satu jam dan terperosot dua kali, saya bisa menyusul Pasukan Pawitra sampai ke Puncak Gunung Gajah Mungkur yang berketinggian 1089 mdpl. Tepatnya di sisi utara Gunung Pawitra.

Jika dilihat dari sisi lain, misalnya Jalan Raya Raya Pandaan atau Seloliman akan tampak sebuah bukit besar berbentuk gajah dengan kepala dan tubuh yang menghadap ke puncak Gunung Pawitra, ngungkuri atau membelakangi kita.

Ada Candi Gajah di Puncak Gunung Gajah Mungkur, menghadap ke arah selatan. Candi ini terdiri satu teras dan tersusun dari batu monolit atau batu utuh yang berukuran besar. Kedua arca gajah pada pipi tangga digambarkan sebagai belalai ke arah dalam. Menggunakan kalung dari rantai dan liontin berupa lonceng.
Saya di Candi Gajah yang menghadap ke arah selatan. Terdiri satu teras dan tersusun dari batu monolit atau batu utuh yang berukuran besar. -Kirana Kejora-

BACA JUGA: Spiritual Journey Seruni Niskala di Perwara Pawitra (3): Semadi di Candi Wayang

Lega, bahagia, bisa berada di Candi Gajah yang berhadapan langsung dengan puncak Gunung Pawitra nan gagah tampak di depan netra saya. Puncak segitiga Gunung Pawitra begitu sempurna. Mau modelnya macam apa pun, bergaya seperti apa pun, akan terlihat bagus kalau berpose di sini. Enggak akan mati gaya. 

Setelah puas bergaya ala pendaki sejati, saya buru-buru mengikuti jejak langkah Pasukan Pawitra. Mereka terus menyemangati perjalanan dengan beragam canda tawa. 

Sesekali saling berteriak memanggil nama jika mulai saling kehilangan jejak. Tapi saya selalu merasa aman karena ada Cak Mukidi. Pemulung sampah itu berada di belakang saya dengan sekian banyak botol plastik beserta variannya. (Oleh Kirana Kejora: Writerpreneur, Pendiri Elang Nuswantara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: