Gathering Perusuh Disway 2023 (2): Bahas Isu Pendidikan Hingga Pupuk Bersubsidi

Gathering Perusuh Disway 2023 (2): Bahas Isu Pendidikan Hingga Pupuk Bersubsidi

Suasana sarasehan gathering perusuh DIsway di Candi Prambanan, 16 Desember 2023. -FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-

Pernyataannya itu sontak bikin yang lain kaget. Ia mengisahkan “prestasi”-nya sebagai seorang pengusaha muda di bidang peternakan babi.

Kala awal pandemi Covid-19 itu, Tommy baru saja melanjutkan usaha sepeninggalan ayahnya. Ada 800 ekor babi yang diternak. Namun, hanya tersisa lima ekor setelah terserang virus.

Bahkan, petaka itu terjadi dalam waktu singkat. Hanya 16 hari. Tommy ingat persis tanggalnya: 6-21 April 2020. Padahal, bisnis peternakan babi tersebut dijalankan keluarganya mulai 2006. Saat Tommy masih berusia 15 tahun.

Itulah yang membuatnya terpukul. Dari caranya bercerita, tampaknya luka Tommy belum sembuh. Meski ia sudah mulai bangkit lagi. Kini baru punya 30 ekor babi lagi di lahannya yang seluas 1,5 hektare itu.

“Anda layak menyesali. Saya ikut merasakan itu,” ujar Dahlan. Tapi, katanya, anak muda harus bisa lekas bangkit dari setiap kejatuhan. Dahlan pun memandang keahlian di bidang peternakan babi audah menjadi ''darah daging'' bagi Tommy.

Dari semua tema yang diperbincangkan, mantan menteri BUMN itu menyampaikan satu teori yang dianggap sebagai anak kandung liberalisme. Bahwa prinsip dunia dewasa ini sudah bergeser. Dari yang sebelumnya memegang prinsip what it means to us menjadi what it means to me.

Artinya, kini orang tak terlalu peduli urusan orang lain. Tentu tak jadi masalah selama bisa bikin setiap orang lebih maju. “Kalau masing-masing mikir diri sendiri untuk terus maju, kemungkinan negara ini juga akan maju,” tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: