Tak Terima Ditertibkan, Pedagang di Kenjeran Watu-Watu Demo
tangkap layar akun TikTok @Hetri_nf -TikTok @Hetri_nf -
Sementara itu, Komandan Regu Alugoro Satpol PP Choirul Anwar mengatakan, penertiban ini berawal dari beberapa PKL yang memaksa berjualan ditepi pantai watu- watu. Mereka protes kepada petugas Satpol PP karena enggan ditertibkan.
“Pukul enam pagi keadaan steril tanpa PKL. Namun sekitar pukul sembilan, tiba-tiba di depan truk ada rombong di sisi Timur. Kami datangi dan mereka mengatakan berniat untuk berjualan di sana. Kta berusaha menyarankan mereka masuk ke SIB,” kata Anwar.
Anwar menambahkan, kebijakan agar pedagang berjualan di SIB merupakan keputusan dari Pemerintah Kota.
Tidak terima dengan penertiban itu, para PKL memblokade satu jalan sisi Timur. Mereka mulai melempari jalan dengan batu dan kayu-kayu.
Aksi pedagang di Kenjeran Watu-Watu yang menolak dirazia Satpol PP.-TikTok-
Aksi para PKL dilanjutkan dengan menutup jalan menggunakan tong sampah besar hingga. Aksi tersebut berlangsung hingga 2 jam.
“Karena penutupan itu menyebabkan kemacetan untuk lalu lintasnya. Warga yang tidak tahu mengenai hal tersebut pun ikut terprovokasi”, jelas Anwar.
Para pedagang beralasan, mereka enggan berjualan di SIB karena tempat tersebut sepi pembeli.
“Mereka bilang jualan tidak laku dan hanya dapat uang Rp 10.000,” imbuh Anwar.
Sudah ada mediasi antar para pedagang, petugas Satpol PP, serta pihak Kecamatan Bulak. Namun belum ada keputusan yang jelas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: