SGIE Report

SGIE Report

Ilustrasi debat cawapres. Gibran bertanya kepada Muhaimin soal SGIE. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PEKAN INI ekonomi syariah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Itu gara-gara posisi Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah dijadikan materi debat cawapres Jumat lalu. 

Saat itu Gibran Rakabuming Raka bertanya kepada Muhaimin Iskandar, ”Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?”.  

Muhaimin pun kebingungan atas pertanyaan jebakan itu dan bertanya apa SGIE. Itu wajar. Siapa pun bingung ditanya soal SGIE. Apalagi, sama sekali tidak dijelaskan dalam konteks apa. 

BACA JUGA: Serangan SGIE dan Carbon Storage di Debat Kedua ala Gibran, Berhasil atau Tidak?

Mungkin lain cerita jika dijelaskan konteks SGIE dalam ekonomi syariah. Gibran akhirnya menjelaskan tentang SGIE, yaitu State of Global Islamic Economy –singkatan dalam bahasa Inggris, tapi diucapkan Gibran dalam ejaan bahasa Indonesia.

State of Global Islamic Economy Report (SGIER) adalah laporan perkembangan ekonomi syariah di berbagai negara yang dikeluarkan lembaga swasta asal Dubai, DinarStandard. Peringkatnya sendiri didasarkan atas suatu indeks yang disebut Global Islamic Economy Index (GIEI). 

Yang dinilai adalah perkembangan enam sektor ekonomi syariah: Islamic finance, halal food, halal tourism (moslem friendly travel), halal fashion, halal pharmacy and cosmetics, dan halal media and recreation

BACA JUGA: Anies Baswedan Sindir Gibran Soal SGIE: Pertanyaan Level Cerdas Cermat

Posisi Indonesia terus membaik tiap tahun. Dalam rilis terbaru DinarStandard yang dikeluarkan Sealasa, 26 Desember 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga. Di bawah Malaysia dan Arab Saudi. 

Bagi Indonesia, itu adalah posisi GIEI terbaik selama ini. Tahun lalu Indonesia masih berada di peringkat keempat, tahun 2019 peringkat ke-5, dan tahun 2018 peringkat ke-10. 

Sementara itu, Malaysia sudah lebih dari 10 tahun memimpin di urutan pertama. Nilai indeksnya juga sangat jauh. Tahun 2022, indeks Malaysia mencapai 207,2, sedangkan Indonesia hanya 68,5. 

Selama ini perkembangan ekonomi syariah Indonesia memang belum merata. Dari enam indikator ekonomi syariah, halal fashion menempati posisi terbaik, yaitu peringkat ke-3. Lainnya, halal food  ke-4 dan media and recreation peringkat ke-5. 

BACA JUGA: Apa Itu SGIE, Senjata Gibran yang Bikin Kaget Cak Imin di Debat Cawapres

Sementara itu, pharmacy and cosmetics, Islamic finance, dan moslem friendly tourism berada di peringkat ke-6. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: