SGIE Report

SGIE Report

Ilustrasi debat cawapres. Gibran bertanya kepada Muhaimin soal SGIE. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SGIE Report sebenarnya hanya salah satu saja lembaga pemeringkat negara dalam pengembangan ekonomi syariah. Ada juga Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report. 

Pada pemeringkatan IFCI tahun 2021, Indonesia justru berada di peringkat pertama dunia. Menurut penilaian mereka, keuangan sosial Islam di Indonesia berkembang luar biasa. 

IFCI adalah pemeringkatan kondisi perbankan dan keuangan syariah berbagai negara dan relatif penting dalam konteks nasional dan internasional. 

BACA JUGA: SGIE, Carbon Capture and Storage, 2 Torpedo Gibran Untuk Menyerang Lawan, Efektifkah?

Dalam hal ini, keberadaan Undang-Undang (UU) tentang Zakat, UU Wakaf, adanya lembaga seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta berkembangnya produk-produk keuangan dan keuangan sosial Islam menjadi poin penting dalam penilaian IFCI. 

Sebelumnya, pada Global Muslim Travel Index yang dilakukan Crescent Rating, misalnya, Indonesia berada di peringkat pertama (2019).  Pada pemeringkatan oleh Cambridge Institute of Islamic Finance itu, posisi Indonesia melompat dari urutan ke-6 tahun 2018 ke peringkat pertama pada 2019. 

Pada pemeringkatan Refinitiv, Islamic Finance Development Indicator (IFDI), posisi Indonesia naik signifikan. Dari peringkat ke-10 naik menjadi peringkat ke-4.

BACA JUGA: Penggerak Ekonomi Syariah

Ekonomi Syariah Global Tumbuh Pesat

Laporan DinarStandard yang dikeluarkan kemarin (26 Desember 2023) memberikan optimisme pengembangan ekonomi syariah global. Belanja produk halal global mencapai USD 2,29 triliun setahun. Naik 9,5 persen secara year-on-year

Aset keuangan syariah juga tumbuh luar biasa pesat dan diperkirakan akan mencapai USD 5,96 triliun dalam 3 tahun ke depan. 

Sedangkan investasi untuk sektor ekonomi yang relevan dengan ekonomi Islam selama periode penelitian ini mencapai USD 25,9 miliar atau sekitar Rp 399,55 triliun. Itu melonjak 128 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

BACA JUGA: Komite Daerah Ekonomi Syariah

DinarStandard melaporkan bahwa sebuah perusahaan investasi berbasis di Amerika Serikat yang memiliki investasi jumbo, 55 persennya, dikucurkan untuk kategori keuangan Islam. 

Selain keuangan, sektor media tumbuh  19,2%, pariwisata 13,1%, dan makanan halal 8,5%. Disebutkan juga, impor produk halal oleh negara-negara anggota OKI diperkirakan tumbuh 7,6 persen CAGR (compounded annual growth rate) menjadi USD 492 miliar pada 2027. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: