Survei JRC Elektabilitas Partai: Gerindra Salip PDIP, PSI Diperkirakan Dapat Masuk ke Senayan
Mambuka tahun 2024, elektabilitas Gerindra menanjak seperti Prabowo, di mana Indikator Politik Indonesia mengatakan jika elektabilitas Gerindra lebih tinggi dari PDIP.-gerindra-
HARIAN DISWAY – Survei elektabilitas partai politik (parpol) yang dilakukan oleh Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan Partai Gerindra menempati posisi tertinggi dari elektabilitas parpol di Indonesia.
Gerindra meraup dukungan yang menghasilkan skor elektabilitas yang mencapai 20,5 persen.
Angka ini bahkan melampaui skor elektabilitas yang didapat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang hanya memperoleh skor elektabilitas sebesar 17,8 persen.
Hal ini cukup mengejutkan, karena pada survei sebelumnya, elektabilitas Partai Gerindra masih berada jauh di bawah PDIP meskipun berada di posisi kedua.
Melejitnya skor elektabilitas Gerindra kali ini dapat membuka jalan bagi Gerindra dalam Pemilu 2024.
Menurut Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam keterangan tertulis di Jakarta, pada Selasa (09/01/2024) itu menungkapkan adanya kesempatan untuk Gerindra dapat memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) kali ini.
BACA JUGA:Cuti Sehari, Prabowo Subianto Genjot Kampanye di 3 Provinsi di Sumatera
“Gerindra berhasil meraih keunggulan atas PDIP dan berpeluang memenangkan Pemilu 2024," ungkapnya.
Selain Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mengalami kenaikan yang mengejutkan.
Partai yang pada survei elektabilitas sebelumnya diperkirakan tidak masuk ke kualifikasi partai yang dapat mengirimkan kadernya ke kursi DPR RI di Senayan, malah melejit hingga mendapat skor elektabilitas sebesar 4,5 persen.
"Selain itu ada pendatang baru di Senayan yaitu PSI yang meraih elektabilitas 4,5 persen,” kata Alfian.
Alfian juga mengungkapkan, unggulnya skor elektabilitas Gerindra pada survei kali ini dapat dianggap sebagai salah satu faktor Jokowi.
Sementara itu, anjloknya PDIP dalam survei kali ini juga dapat dianggap berasal dari faktor yang sama.
Berpalingnya Jokowi dari partai pengusungnya selama dua kali menjadi peserta Pemilu ke Prabowo yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, membuktikan kuatnya faktor Jokowi dan para pendukungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: