Survei JRC Elektabilitas Partai: Gerindra Salip PDIP, PSI Diperkirakan Dapat Masuk ke Senayan

Survei JRC Elektabilitas Partai: Gerindra Salip PDIP, PSI Diperkirakan Dapat Masuk ke Senayan

Mambuka tahun 2024, elektabilitas Gerindra menanjak seperti Prabowo, di mana Indikator Politik Indonesia mengatakan jika elektabilitas Gerindra lebih tinggi dari PDIP.-gerindra-

BACA JUGA:Prabowo Kenang Debat dengan Jokowi di Pilpres 2019: Terhormat dan Kekeluargaan

“Ketika Jokowi meninggalkan PDIP dan beralih mendukung Prabowo yang notabene capres dari Gerindra, kekuatan PDIP pun anjlok,” lanjut Alfian.

Selain itu, kata Alfian, naiknya elektabilitas PSI juga dianggap sebagai salah satu faktor dari Jokowi. Masuknya Kaesang Pangarep ke kepengurusan PSI membuat Partai dengan bunga mawar sebagai lambangnya itu mendapat kesempatan untuk memasuki Senayan pada Pemilu kali ini.

“Sebelum Kaesang masuk, kebanyakan lembaga survei masih mencatat elektabilitas PSI di bawah 1 persen, tetapi dalam tiga bulan saja bergerak naik ke kisaran 2-3 persen, dan kini berhasil menembus threshold 4 persen,” jelas Alfian.

BACA JUGA:Prabowo Target Menang 85 Persen di Jambi, Janji Lanjutkan Program Jokowi

Sebagai informasi, parliamentary threshold merupakan ambang batas suara minimal partai politik dalam pemilihan umum untuk dapat lolos ke kursi parlemen. Untuk menembus itu, parpol harus mendapat suara minimal empat persen.

Jika tren elektabilitas dari PSI tersebut dapat terjaga hingga hari pencoblosan, tidak menutup kemungkinan PSI dapat lolos ke Senayan dan menjadi salah satu partai yang menempati kursi parlemen di DPR RI.

Survei JRC dilakukan pada periode 26-31 Desember 2023. Survei ini dilakukan secara tatap muka kepada 1200 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error (MoE) sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, hasil dari survei tersebut secara lengkap yaitu;

  1. - Gerindra 20,5 persen
  2. - PDIP 17,8 persen
  3. - Golkar 10,3 persen
  4. - PKB 7,7 persen
  5. - Demokrat 5,4 persen
  6. - PKS 5,1 persen
  7. - Nasdem 4,8 persen
  8. - PAN 4,6 persen
  9. - PSI 4,5 persen
  10. - PPP 3,0 persen
  11. - Perindo 1,8 persen
  12. - Gelora 0,7 persen
  13. - PBB 0,5 persen
  14. - Hanura 0,4 persen
  15. - Ummat 0,2 persen
  16. - Garuda 0,1 persen
  17. - PKN 0,1 persen
  18. - Buruh 0,0 persen, dan;
  19. - Tidak tahu/tidak jawab 12,6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: