Atasi Krisis Pangan, Prabowo-Gibran Siapkan Swasembada Lewat Program Lumbung Pangan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono-Disway.id/Anisha Aprilia-
HARIAN DISWAY - Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono, menyampaikan strategi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo-Gibran dalam mengatasi krisis pangan seandainya terpilih pada kontestasi Pilpres 2024.
Hal tersebut dilansir dari pernyataan Budisatrio kepada wartawan di Jakarta, pada Minggu, 13 Januari 2024.
Pimpinan Komisi IV DPR RI yang membawahi bidang pertanian, pangan, dan maritim itu menyebut kemandirian bangsa dalam mengatasi krisis pangan akan menjadi prioritas utama paslon Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Prabowo Sebut Indonesia Perlu Hilirisasi di 21 Sektor Industri
“Sektor utama yang menjadi target swasembada Prabowo Gibran, yaitu swasembada pangan, air, dan energi. Dalam sektor tersebut, kita tidak boleh lagi bergantung kepada impor. Khusus soal pangan, Pak Prabowo sudah sampaikan bahwa pangan adalah masalah hidup mati sebuah bangsa," ungkap Budisatrio.
Saat ini, Indonesia mengalami defisit pangan akibat pertambahan penduduk yang diiringi oleh turunnya produktivitas lahan. Misalnya, krisis beras.
“Data BPS menunjukkan, setiap tahun penduduk kita bertambah sekitar 3 juta jiwa. Dan peningkatan populasi ini belum diimbangi penambahan luas panen. Padahal beras ini dikonsumsi oleh hampir semua warga negara," papar Budi terkait urgensi ketahanan pangan di Indonesia.
Persoalan defisit yang terjadi, lanjut Budisatrio, tidak bisa ditutupi dengan mengandalkan impor dari luar negeri.
“Belajar dari kejadian gandum saat pecah perang Ukraina Rusia, rantai pasok terganggu sehingga harga gandum kita yang sangat tergantung impor meningkat tajam. Jangan sampai ini juga terjadi pada beras yang merupakan pangan utama kita," ujar Komandan Tim Komunikasi Bravo itu.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut Prabowo Gibran menargetkan penambahan minimal empat juta hektar luas panen dalam program yang disebut sebagai Lumbung Pangan.
“Lumbung pangan ini akan ada mulai dari level terkecil desa oleh para petani, sampai level nasional dengan melanjutkan food estate. Caranya adalah dengan melakukan penambahan index pertanaman, intensifikasi dan pemanfaatan lahan terlantar," imbuhnya.
BACA JUGA:Fahri Hamzah Sebut Prabowo Paling Vokal Bela Warga Palestina
Lebih lanjut, Budisatrio menegaskan Prabowo-Gibran juga akan memperhatikan sektor teknologi pertanian untuk mendukung swasembada pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: