Ternyata Puasa Bikin Otak Sehat dan Umur Panjang, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Belum Terlambat Untuk Puasa Syawal, Hafalkan Niat dan Tata Caranya

Para peneliti menemukan hilangnya OXR1 pada manusia mengakibatkan cacat neurologis yang parah dan kematian dini. Pada tikus, ekstra OXR1 meningkatkan kelangsungan hidup pada model amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Lebih lanjut, serangkaian tes mendalam menemukan bahwa OXR1 mempengaruhi kompleks yang disebut retromer. Yaitu sekumpulan protein yang diperlukan untuk mendaur ulang protein seluler dan lipid.

BACA JUGA:Bau Mulut saat Berpuasa? Begini Cara Mengatasinya Menurut Dokter

Disfungsi retromer telah dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif terkait usia yang dilindungi oleh pembatasan pola makan, khususnya penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Tim juga menemukan bahwa OXR1 mempertahankan fungsi retromer dan diperlukan untuk fungsi saraf, penuaan otak yang sehat, dan perpanjangan umur yang terlihat pada pembatasan pola makan.

"Pola makan mempengaruhi gen ini. Dengan makan lebih sedikit, Anda meningkatkan mekanisme protein yang disortir dengan benar di dalam sel Anda, karena sel Anda meningkatkan ekspresi OXR1," pungkas Wilson. (*)

Sumber: berbagai sumber