Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina yang Merdeka

Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina yang Merdeka

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kerajaannya menolak normalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka, ucapnya pada Selasa, 23 Januari 2024. -Arab News-

HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dengan tegas mengatakan kerajaannya menolak normalisasi hubungan dengan Israel.

Hubungan tersebut tidak akan terjadi sampai Israel menyetujui pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Hal tersebut disampaikan saat seorang pembawa acara CNN Fareed Zakaria GPS menanyakan pertanyaan terkait normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel pada Selasa, 23 Januari 2024.

"Apakah Anda mengatakan dengan tegas bahwa jika tidak ada jalan yang kredibel dan tidak dapat diubah ke negara Palestina, tidak akan ada normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel?” dilansir dari The Times of Israel.

"Itulah satu-satunya cara kita akan mendapatkan manfaat," jawab Pangeran Faisal. "Jadi, ya."

Ini adalah pernyataan pertama dari pejabat Arab Saudi secara langsung terkait hubungan antara Arab Saudi dan Israel.

BACA JUGA:Netanyahu Tolak Mentah-Mentah Pembentukan Negara Palestina: Bahaya Besar Bagi Israel

BACA JUGA:Mengenal Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres

Selain itu, pembawa acara CNN itu juga menanyakan kesediaan Arab Saudi yang kaya akan minyak membiayai rekonstruksi di Gaza sebagai akibat serangan udara dan darat Israel yang telah menghancurkan wilayah tersebut.

Pangeran Faisal menjawab kerajaannya bersedia membantu pembiayaan rekonstruksi Gaza jika terdapat jalur menuju solusi perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Selama kita dapat menemukan jalur menuju solusi – resolusi, jalur yang berarti bahwa kita tidak akan berada di sini lagi dalam satu atau dua tahun – maka kita dapat berbicara tentang apa pun," katanya. 

"Tetapi jika kita hanya mengatur ulang ke status quo sebelum 7 Oktober – dengan cara yang membuat kita siap untuk putaran lain ini, seperti yang telah kita lihat di masa lalu – kita tidak tertarik dengan percakapan itu," lanjut Pangeran Faisal.

BACA JUGA:Hoaks Rekaman Suara Surya Paloh Marahi Anies: Masyarakat harus Lebih Kritis!

BACA JUGA:Santap Nasi Liwet Solo, Fery Farhati Singgung Pelestarian Warisan Budaya demi Generasi Muda Mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: