Netanyahu Tolak Mentah-Mentah Pembentukan Negara Palestina: Bahaya Besar Bagi Israel

Netanyahu Tolak Mentah-Mentah Pembentukan Negara Palestina: Bahaya Besar Bagi Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 21 Januari 2024. Dalam pernyataannya, dia dengan tegas mencegah pembentukan negara Palestina. -@IsraeliPM-X (Twitter)

HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mencegah pembentukan negara Palestina.

Menurutnya, pembentukan negara Palestina dapat menimbulkan bahaya besar bagi Israel.

“Selama saya menjadi Perdana Menteri, saya akan terus menekankan hal ini (mencegah pembentukan negara Palestina, Red.),” jelas Netanyahu dalam pernyataannya pada Minggu, 21 Januari 2024.

Netanyahu mengatakan hal tersebut atas dasar pertimbangan Hamas yang masih berada di Gaza.

Keberadaan Hamas menciptakan kerugian besar bagi Israel, termasuk penahanan sandera warga Israel. Untuk itu, pihaknya ingin Israel meraih kemenangan total dengan melenyapkan Hamas.

BACA JUGA:Mengenal Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres

BACA JUGA:Pakar HAM PBB Tegaskan Israel Melanggar Hukum Humaniter Internasional Dalam Operasi Pengeboman Pemukiman Gaza

“Kami melanjutkan perang di semua lini dan sektor. Kami tidak memberikan kekebalan kepada teroris mana pun: Tidak di Gaza, tidak di Lebanon, tidak di Suriah, dan tidak di mana pun. Siapa pun yang mencoba menyakiti kami, kami akan menyakitinya,” jelas Netanyahu.

Setelah tujuan perang tersebut berhasil dilakukan yaitu melenyapkan Hamas, Israel ingin Gaza harus didemiliterisasi di bawah kendali keamanan penuh Israel.

“Saya tidak akan berkompromi dengan kendali penuh keamanan Israel atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan,” lanjutnya.

BACA JUGA:Lagi-lagi Desak Anies Mendadak Dipindahkan, Anies Tegaskan Pentingnya Perubahan untuk Menjamin Kemerdekaan Ada

BACA JUGA:Fery Farhati Sambung Silaturahim Keluarga Besar Anies Baswedan dengan Keluarga Ki Anom Suroto

Selain itu, dengan melenyapkan Hamas dari Gaza, Netanyahu mengatakan bahwa tidak akan ada lagi entitas lagi yang mendukung kelompok militer tersebut.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken justru mendukung pembentukan negara Palestina sebagai bentuk solusi jangka panjang demi mengakhiri kekerasan yang berlangsung lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: