Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina yang Merdeka

Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina yang Merdeka

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kerajaannya menolak normalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka, ucapnya pada Selasa, 23 Januari 2024. -Arab News-

Patut diketahui bahwa pembentukan negara Palestina yang merdeka itu meliputi wilayah Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Namun, Israel memandang seluruh kawasan Yerusalem adalah ibu kotanya dan Tepi Barat sebagai jantung sejarah dan alkitabiah orang-orang Yahudi. Israel telah membangun sejumlah permukiman bagi ratusan ribu pemukim Yahudi di Tepi Barat.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 21 Januari 2024. Dalam pernyataannya, dia dengan tegas mencegah pembentukan negara Palestina. -@IsraeliPM-X (Twitter)

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mencegah pembentukan negara Palestina. Menurutnya, pembentukan negara Palestina dapat menimbulkan bahaya besar bagi Israel.

“Selama saya menjadi Perdana Menteri, saya akan terus menekankan hal ini (mencegah pembentukan negara Palestina, Red.),” jelas Netanyahu dalam pernyataannya pada Minggu, 21 Januari 2024.

BACA JUGA:Pesan Istri Anies Baswedan Setelah Saksikan Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari di Surakarta

BACA JUGA:Pemindahan Lokasi Desak Anies Menyulut Kritik, Anies: Ini Langkah Mundur Demokrasi

Netanyahu mengatakan hal tersebut atas dasar pertimbangan Hamas yang masih berada di Gaza. Keberadaan Hamas menciptakan kerugian besar bagi Israel, termasuk penahanan sandera warga Israel. Untuk itu, pihaknya ingin Israel meraih kemenangan total dengan melenyapkan Hamas.

“Kami melanjutkan perang di semua lini dan sektor. Kami tidak memberikan kekebalan kepada teroris mana pun: Tidak di Gaza, tidak di Lebanon, tidak di Suriah, dan tidak di mana pun. Siapa pun yang mencoba menyakiti kami, kami akan menyakitinya,” jelas Netanyahu.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: