Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Tetap Unggul Meski Dibully, Ini Kata Peneliti
Survei Litbang Kompas menunjukkan kalau pasangan Prabowo-Gibran unggul di semua kategori usia terutama generasi z dan milenial.--
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kerap kali mendapat kritik pedas selama masa kampanye Pilpres 2024. Bahkan mereka kerap di-bully. Terlebih setiap habis debat capres-cawapres.
Meski begitu, sentimen negatif nampaknya belum cukup untuk menggoyahkan elektabilitas Prabowo-Gibran. Suara mereka justru terus melambung mengungguli dua pasangan calon lainnya. Yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Fenomena itu juga terjadi di Jawa Timur (Jatim). Di provinsi paling timur Pulau Jawa itu, elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 masih di atas 45 persen.
BACA JUGA:Ratusan Kiai Kampung Rejo Semut Ireng Sragen Siap Menangkan Prabowo Gibran
Menurut jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim ada di angka 46,7%. Ganjar-Mahfud Md 26,6%, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) hanya 16,2%.
ELEKTABILITAS Prabowo Gibran di Jatim tinggi, ini sebabnya. Foto: Prabowo Subianto dalam debat capres 7 Januari 2024. -YouTube KPU-
Sementara itu, menurut hasil survei Poltracking, elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim mencapai 45,8%. Lalu disusul Ganjar-Mahfud 33,2%. Pasangan AMIN hanya 20%. Kok bisa begitu?
Peneliti utama The Republic Institute Sufyanto menilai, unggulnya suara Prabowo-Gibran di Jatim dikarenakan adanya perbedaan cara pandang terhadap politik.
BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Terus Melambung, Versi Survei TSI: 54,2 Persen
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Janjikan Tanggul Laut untuk Lindungi Jakarta
"Cara pandang elite dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya. Sementara grassroot (akar rumput), justru (pasangan yang) semakin dizalimi, malah menimbulkan simpati tinggi di publik," ungkapnya di Surabaya, Selasa, 23 Januari 2024.
Lebih lanjut, Sofyan menyebut bahwa politik itu tidak bisa dilihat dari kacamata elite saja. Tetapi juga melihat dari sisi grassroot. Sebab, baik pemilih elite maupun pemilih grassroot memiliki posisi sama.
"Pasangan 02 yang di-bully habis debat itu menimbulkan simpati dari grassroot. Sehingga banyak pemilih di Mataraman, yang menjadi basis Pak Ganjar itu bergeser," ujar Sofyan.
BACA JUGA:Respon TKN Prabowo-Gibran Soal Dukungan Presiden Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: