Di Purwokerto dan Semarang, Ekspedisi Perubahan Bahas AI hingga Pemecah Ombak

Di Purwokerto dan Semarang, Ekspedisi Perubahan Bahas AI hingga Pemecah Ombak

Dalam kasinya di Purwokerto pada Selasa, 16 Januari 2024 dan Semarang pada Rabu, 17 Januari Ekpsedisi Perubahan mengajak warga untuk berdiskusi terkait masalah yang dihadapi daerahnya. -AMIN-

PURWOKERTO, HARIAN DISWAY - Ubah Bareng dengan Ekspedisi Perubahan di Jawa Tengah terus bergeral. Gerakan anak muda yang mendorong perubahan itu kali ini mengunjungi lima daerah.

Di antaranya Purwokerto pada Selasa, 16 Januari 2024 dan Semarang keesokan harinya, Rabu, 17 Januari.

Sama seperti kegiatan sebelumnya, Ekpsedisi Perubahan mengajak warga untuk berdiskusi terkait masalah yang dihadapi daerahnya.

Di Purwokerto, misalnya, Ekpsedisi Perubahan mendengar masalah terkait kesejahteraan pengrajin tahu dan pengrajin kayu. Mereka juga mendapat keluhan soal pendidikan, lapangan pekerjaan, transportasi publik, kesehatan mental, hingga teknologi artificial intelligence (AI).

BACA JUGA: Safari ke Surakarta dan Yogyakarta, Ekspedisi Perubahan Harapkan Seniman Makin Berkembang

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh salah seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Bagus Hadikusuma.

"Anak-anak muda relate dengan isu ini, yang sayangnya belum bisa diatur oleh negara dan masih belum dikelola dengan baik oleh pemerintah," kata pemuda berusia 23 tahun tersebut.

Sementara itu, Ekspedisi Perubahan menemukan masalah berbeda di Semarang. Salah seorang peserta, Fikri, menyoroti soal pemecah ombak.

"Di musim gelombang seperti ini, pemecah ombak sangat diperlukan sebagai solusi bagi para nelayan yang ingin melaut," jelasnya.

Selain itu, Fikri juga menyoroti soal kelangkaan solar. Padahal, ini sangat diperlukan sebagai bahan bakar kapal-kapal tradisional nelayan.

Mendengar semua keluhan itu, Emirio Syarfuan selaku Koordinator Ekspedisi Perubahan memastikan bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah awal perubahan. Dirinya pun optimistis bahwa keluhan dari warga tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk membuat kebijakan.

"Semua agenda ini akan menjadi pertimbangan untuk perbaikan, perubahan, dan pastinya diimplementasikan dengan baik agar terwujud keadilan, kesejahteraan, dan hal-hal baik lainnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ekspedisi Perubahan Dengarkan Keluhan dari Warga Jawa Barat Soal Sulitnya Cari Kerja

Senada dengan itu, Rahma Arifa Muhaimin juga menyampaikan opitmismenya akan perubahan yang diawali dengan keluhan-keluhan dari warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: